Selamatkan Lansia yang Jatuh ke Sungai di Jepang, 5 WNI Dapat Penghargaan dari Polisi Setempat!

Ilustrasi lansia akan tenggelam.

INDOZONE.ID - Sebanyak lima warga negara Indonesia (WNI) yang sedang mengikuti pelatihan di Jepang, tepatnya pabrik perakitan mobil Daihatsu, mendapat pujian dan penghargaan sebagai pahlawan.

Bagaimana tidak, mereka berkontribusi dalam menolong seorang wanita berusia sekira 60 tahun yang terjatuh ke sungai di Kota Yasu, Prefektur Shiga, pada 14 Oktober 2024, pukul 13.30 waktu setempat. 

Ilustrasi sungai.

Kelima orang yang menjadi pahlawan itu, adalah Ahmad Jaelani (25), Annan Dwi Bintoro (26), Ferdy Jaya Kusuma (25), Ariyo Santali (22), dan Nur Fajli Agustin (25).

Atas tindakan mulianya, kelima WNI itu pun menerima penghargaan dari Kepolisian Moriyasu Prefektur Shiga pada 1 November 2024.

Kronologi

Kelima peserta magang Indonesia ini ada di Jepang sejak Agustus, untuk bekerja di pabrik Daihatsu. Tak disangka, di Jepang, mereka tidak hanya bekerja, tetapi juga menyelamatkan nyawa orang.

Baca Juga: Viral, Pria Jepang Ini Selalu Makan Mie Instan Selama 30 Tahun Terakhir: Bergelar Raja Ramen!

Saat itu, para pekerja yang baru tiga bulan tinggal di Jepang, tengah bersiap untuk memancing ketika mendengar teriakan minta tolong.

Tanpa berpikir panjang, mereka segera bertindak menyelamatkan wanita yang sedang tenggelam.

Setelahnya, menggunakan aplikasi penerjemah, mereka meminta bantuan pada orang Jepang terdekat untuk memanggil polisi dan pemadam kebakaran.

Berkat respons cepat mereka, nyawa wanita itu pun terselamatkan meski mengalami beberapa cedera.

Atas keberanian dan kepedulian mereka, kelima pekerja Indonesia ini menerima penghargaan dari pihak kepolisian setempat.

Kepala Katsuji Osuga mengungkapkan rasa terima kasihnya dengan mengatakan, "Terima kasih telah berani membantu kami."

Sementara itu, atas apresiasi ini, Nur, yang mewakili kelima WNI, menegaskan tidak akan berhenti melakukan kebaikan meski ada di negara asing.

"Saya ingin terus membantu satu sama lain, meskipun kita berada di negara yang berbeda atau meskipun kita tidak saling mengenal," ungkp Nur.

Penulis: Nadya Mayangsari