Ilustrasi Pria Tertidur di Tempat Kerja.
INDOZONE.ID - Pernahkah kamu merasa sangat lelah, tertekan, dan bahkan tidak lagi menikmati pekerjaan yang sedang dijalani? Mungkin itu adalah tanda-tanda kamu mengalami burnout, yang sering diabaikan atau dipandang sebagai hal biasa di dunia kerja.
Burnout tidak hanya sekadar rasa lelah, tapi bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental yang lebih serius.
Ilustrasi Pria Tertidur di Tempat Kerja.
Menurut WHO, burnout digolongkan sebagai fenomena atau masalah yang berhubungan dengan pekerjaan dalam International Classification of Diseases (ICD-11).
Kini, INDOZONE akan memberikan pengetahuan lebih dalam tentang gejala dan cara mengatasinya. Sebab, burnout tidak hanya berpengaruh pada kinerja, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan kerja dan kesehatanmu!
Menurut WHO, burnout adalah sindrom yang terjadi akibat stres kronis di tempat kerja yang tidak dikelola dengan baik. Burnout ditandai oleh tiga gejala utama, yaitu:
Stres kerja yang terus-menerus ini, dapat mengarah pada gangguan kesehatan serius, baik secara fisik maupun mental.
Baca Juga: Marak Pekerja Alami Burnout, Kini Hadir Tren Bare Minimum Mondays: Apa Itu?
Selain mempengaruhi kualitas hidup, burnout juga berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja. Sebab, dapat menyebabkan kecelakaan karena kelelahan atau berkurangnya konsentrasi.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali gejalanya lebih dini. Burnout bisa jadi lebih berbahaya dari yang kamu bayangkan!
Burnout tidak mengenal batasan usia atau posisi. Siapa saja yang bekerja dalam tekanan tinggi, dengan tuntutan pekerjaan berat, dan tidak ada waktu untuk istirahat, berisiko mengalaminya.
Selain itu, burnout sering terjadi pada mereka yang berada di lingkungan kerja toxic. Mereka yang mengalami ketidakseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, juga lebih rentan terhadap burnout. Burnout bisa memengaruhi siapa saja, terutama jika kita tidak menjaga keseimbangan antara waktu kerja dan istirahat.
Penting untuk mengenali tanda-tanda burnout sedini mungkin. Sebab, dampaknya bisa sangat berbahaya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: World Health Organization (WHO)