Ilustrasi jatuh cinta. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Jatuh cinta adalah perasaan paling indah yang bisa dirasakan manusia. Namun, di balik euforia yang dirasakan, cinta juga bisa menjadi rumit. Tidak ada jaminan bahwa perasaan kamu akan dibalas, dan banyak hubungan berakhir dengan patah hati.
Namun, mengapa begitu banyak orang tetap ingin merasakan cinta meskipun tahu risikonya? Menariknya, proses jatuh cinta tidak hanya tentang perasaan, tetapi juga berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Berikut faktor-faktor yang membuat orang mudah jatuh cinta menurut penelitian.
Ilustrasi pasangan yang terpikat dan jatuh cinta satu sama lain. (freepik.com)
Ketika kamu mulai suka sama seseorang, tubuh kamu sebenarnya sedang bekerja keras. Hormon-hormon di dalam tubuh mulai aktif, bikin kamu merasa “klik” sama dia. Nggak cuma itu, perasaan bahagia, nyaman, bahkan rasa deg-degan tiap lihat dia juga hasil dari kerja hormon ini.
Selain itu, otak kita punya kemampuan unik untuk membuat kita tertarik pada orang tertentu. Kadang kita nggak sadar, tapi otak kita sebenarnya mencari sesuatu yang bisa melengkapi diri kita. Misalnya, kalau kamu tipe yang santai, kamu mungkin bakal tertarik sama orang yang lebih serius atau terorganisir.
Semua ini menunjukkan kalau jatuh cinta itu bukan cuma soal hati, tapi juga soal bagaimana tubuh dan otak bekerja sama untuk menciptakan perasaan itu.
Baca Juga: 24 Tips Membuat Pria Terpikat dan Jatuh Cinta ke Kamu, Yuk Ikutin!
Ilustrasi pria yang terpikat dan jatuh cinta ke kamu. (freepik.com)
Ketika kamu jatuh cinta, ada hormon tertentu di tubuhmu yang langsung “on”. Hormon ini bikin kamu merasa terhubung sama orang itu dan mendorong keinginan untuk menjaga serta melindunginya.
Hormon ini juga bikin kamu merasa bahagia dan nyaman, bahkan mungkin membuatmu merasa seperti ada “kupu-kupu” di perut tiap kali ketemu dia. Jadi, kalau kamu lagi senyum-senyum sendiri saat ingat dia, itu sebenarnya pengaruh hormon, lho!
Pernah nggak sih kamu suka sama orang yang sifatnya bertolak belakang sama kamu? Ternyata, ini wajar banget! Otak kita punya kecenderungan untuk mencari keseimbangan dalam hubungan.
Misalnya, kalau kamu orang yang santai dan suka main aman, kamu mungkin bakal tertarik sama orang yang lebih serius atau ambisius. Sebaliknya, kalau kamu tipe yang kaku, kamu mungkin suka sama orang yang humoris dan santai.
Ini adalah cara alami tubuh dan otak kita untuk menciptakan harmoni dalam hubungan. Perbedaan yang saling melengkapi justru bikin hubungan jadi lebih seru dan seimbang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Yourtango.com