Kategori Berita
Media Network
Rabu, 26 FEBRUARI 2025 • 12:30 WIB

BRIN Prediksi Hilal Awal Ramadan 2025 Berbeda dengan Muhammadiyah

Ilustrasi hilal awal Ramadan

INDOZONE.ID - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi penetapan awal Ramadan 2025 berbeda antara pemerintah dan Muhammadiyah.

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaludin memperkirakan awal Ramadan 2025 jatuh pada 2 Maret 2025.

Hal ini berbeda dengan Muhammadiyah yang menetapkan awal Ramadan 2025 pada 1 Maret 2025, berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal.

Menurut Thomas, posisi Bulan pada 28 Februari di Banda Aceh mencapai 4,5 derajat dengan elongasi 6,4 derajat. Di Surabaya, ketinggian Bulan hanya 3,7 derajat dengan elongasi 5,8 derajat, masih di bawah kriteria visibilitas hilal.

"Posisi Bulan masih cukup rendah dan dekat dengan Matahari. Sehingga sulit diamati," ujar Thomas Djamaludin seperti dilansir di kanal YouTube BRIN Indonesia, Rabu (26/2/2025).

Baca Juga: Berkah Ramadan! Shopee Bagi-bagi THR Rp10 Miliar dan Keliling Dunia Gratis Lewat Ramadan Competition

Sementara itu, Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kemenag DIY Sya'ban Nuroni menyebut bahwa umat Muslim di Indonesia berpeluang besar mengawali puasa Ramadan 1446 Hijriah secara bersamaan pada 1 Maret 2025.

"Potensi untuk sama itu besar, tapi juga ada potensi kecil untuk berbeda, terutama di awal Ramadhan. Semoga ini nanti bisa bersamaan," ujar Sya'ban Nuroni.

Menurut Sya'ban, salah satu faktor yang mendukung kemungkinan awal Ramadhan seragam adalah posisi hilal yang pada saat matahari terbenam pada 28 Februari 2025 telah memenuhi syarat imkanur rukyat atau kemungkinan terlihatnya hilal.

Sya'ban menjelaskan berdasarkan penghitungan hisab, ijtima atau konjungsi terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.

Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, yakni antara 3 derajat 5,91 menit hingga 4 derajat 40,96 menit, dengan sudut elongasi 4 derajat 47,03 menit hingga 6 derajat 24,14 menit.

Baca Juga: Ramadan Seru ala Cahaya Manthovani dan Kenshie Lie, Berbagi Kehangatan ke Sesama

Ketinggian hilal tersebut telah memenuhi kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) untuk penetapan awal Ramadan, yakni minimal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Antara, Youtube/BRIN Indonesia

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

BRIN Prediksi Hilal Awal Ramadan 2025 Berbeda dengan Muhammadiyah

Link berhasil disalin!