Kardinah, Kartini, dan Roekmini pada tahun 1900.
INDOZONE.ID - Ngomongin soal emansipasi wanita, kita pasti langsung keinget sama sosok Kartini yang legendaris.
Tapi perjuangan perempuan nggak berhenti sampai situ aja. Di era sekarang, suara perempuan makin lantang, makin berani, dan makin keren dalam memperjuangkan hak dan kesetaraan.
Nah, lewat puisi singkat yang relatable ini, kita bakal ngerasain semangat emansipasi wanita dari sudut pandang yang lebih dekat dan manusiawi.
Siapin hati ya, karena bisa aja puisinya relate banget sama kehidupan kamu!
Baca Juga: 7 Puisi Singkat tentang Kartini yang Menginspirasi
RA Kartini (kanan atas) bersama para siswanya.
Dulu kami hanya bisik,
Kini kami berteriak lantang.
Dulu kami disuruh diam,
Kini kami menulis sejarah dengan tangan kami sendiri.
Puisi emansipasi ini singkat tapi ngena banget. Dulu, suara perempuan dianggap nggak penting. Sekarang? Kita punya suara, punya kekuatan, dan siap mengubah dunia.
Kami bukan hanya perempuan,
Kami adalah pemikir,
Petarung dalam diam,
Dan pelindung dalam badai.
Perempuan bukan cuma soal tampilan luar. Mereka punya daya pikir, keberanian, dan kekuatan yang sering kali nggak kelihatan, tapi berdampak besar banget.
Langkahmu kecil,
Tapi jejakmu membekas dalam sejarah.
Kini kami melangkah lebih jauh,
Dengan semangat yang kau titipkan.
Kartini jadi simbol perjuangan emansipasi. Tapi sekarang, semangatnya diteruskan oleh jutaan perempuan lain yang nggak takut buat melangkah lebih jauh.
Kami tidak diciptakan untuk berada di belakang,
Tapi untuk berjalan sejajar.
Bukan bayangan,
Tapi cahaya di tengah malam.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Ide Penulis