Kategori Berita
Media Network
Selasa, 29 APRIL 2025 • 13:45 WIB

Kalimat "Gak Apa Apa Kok" Ternyata Berbahaya untuk Perkembangan Emosi Anak, Kenapa?

Ilustrasi dampak kalimat

INDOZONE.ID - Kadang kalau anak jatuh, kecewa atau sedih, kita secara refleks langsung bilang “gak apa-apa kok,” sambil berharap mereka cepat tenang.

Tapi tanpa disadari, kalimat sesederhana itu ternyata bisa membawa dampak kurang baik buat perkembangan emosinya.

Anak-anak sebenarnya butuh merasa dimengerti saat mereka sedang kesal, marah, atau sedih. Kalau setiap kali mereka menunjukkan perasaan itu kita malah buru-buru menenangkan dengan bilang “gak apa-apa,” lama-lama mereka bisa belajar kalau emosi mereka itu gak penting untuk dirasakan.

Baca Juga: Kenapa Mata Anak Zaman Sekarang Cepat Minus? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya

Dilansir Psychology Today, respon seperti ini bisa membuat anak merasa emosinya harus ditekan atau malah diabaikan. Padahal, emosi itu perlu dirasakan dan dipahami supaya anak tahu cara mengelolanya dengan sehat.

Dari penelitian yang dimuat di Journal of Child Psychology and Psychiatry dijelaskan bahwa validasi emosi itu kunci penting buat membangun kecerdasan emosional anak.

Kalau anak tak terbiasa mengakui perasaannya, nanti di masa depan bisa kesulitan buat memahami dirinya sendiri dan juga sulit membangun hubungan yang sehat sama orang lain.

Tak hanya itu, dalam jurnal Frontiers in Psychology dijelaskan juga kalau anak-anak yang tumbuh dengan pola pengasuhan yang kurang mendukung emosi rentan mengalami masalah mental seperti kecemasan dan depresi.

Bayangin aja, kalau dari kecil mereka merasa sedih itu salah, atau marah itu harus segera disingkirkan, nanti saat besar mereka bisa jadi kesulitan cari bantuan saat benar-benar butuh support.

Baca Juga: Studi: Main Bareng Anak Bisa Bantu Hilangkan Stres Ibu dan Ayah

Media seperti The Atlantic juga pernah membahas soal ini, di mana disebutkan bahwa anak yang sering diabaikan emosinya cenderung memilih untuk menutup diri ketimbang menceritakan apa yang mereka rasakan.

Makanya, daripada buru-buru bilang "gak apa-apa kok," lebih baik coba validasi perasaan mereka. Cukup dengan bilang, “Iya, aku lihat kamu lagi sedih ya? Gak apa-apa kok ngerasain itu,” anak jadi merasa diterima dan lebih nyaman belajar mengelola emosinya. Karena sebenarnya, semua emosi itu normal, tinggal gimana caranya kita membantu anak untuk menghadapinya dengan sehat.

Jadi intinya, kalimat "gak apa-apa kok" memang kelihatan kecil, tapi efeknya bisa panjang buat tumbuh kembang emosi anak. Daripada menutup perasaan mereka, yuk kita belajar bareng buat lebih menghargai dan menemani emosi anak apa adanya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Psychology Today

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kalimat "Gak Apa Apa Kok" Ternyata Berbahaya untuk Perkembangan Emosi Anak, Kenapa?

Link berhasil disalin!