Jutaan gen z dan milenial memanfaatkan penggunaan e-wallet di setiap aktivitasnya. Banyak alasan yang membuat kebiasaan ini menjadi tren.
Studi Analisis Ekosistem dan Persepsi terhadap Bank Digital di Indonesia dari Populix mencatat 54% Gen Z dan Milenial gunakan bank digital terutama untuk top-up e-wallet. Hal ini mencerminkan adanya pergeseran dalam perilaku finansial, khususnya di kalangan generasi muda, dari sistem keuangan konvensional menuju solusi digital yang lebih praktis.
Sementara itu, riset dari JakPat pada paruh kedua 2024 juga menunjukkan, 94% Gen Z di Indonesia menggunakan e-wallet, baik untuk transaksi offline maupun online, dimana 60% di antaranya bahkan menjadikannya sebagai tempat menyimpan dana, mempertegas peran e-wallet yang tidak hanya sebagai alat bayar, namun juga instrumen simpanan.
Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) melihat perkembangan berbagai instrumen pembayaran digital saat ini memberikan pilihan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan setiap segmen masyarakat.
Direktur Eksekutif ASPI, Yanti Pusparini mengatakan, dengan demografi penduduk yang didominasi Gen Z, fitur-fitur yang menawarkan fleksibilitas dan kemudahan akses akan menjadi tuntutan bagi Penyedia Jasa Pembayaran untuk terus berinovasi.
Baca Juga: Panduan Lengkap Untuk Menjual Minyak Jelantah ke Pertamina, Bisa Dapatkan Saldo e-wallet Hingga Poin
Kolaborasi ini diharapkan dapat membuka akses keuangan digital yang lebih luas, karena di sisi bank dapat menjangkau calon nasabah penabung baru dari customer based pengguna uang elektronik, yang sebelumnya masih underbanked atau unbanked.
Baca Juga: Cara Melakukan Pembayaran Zakat Fitrah 2025 secara Online Melalui Situs Web Zakat dan e-Wallet
“Selain itu, e-wallet juga akan membantu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, dimana produk yang diluncurkan dapat mendorong lebih banyak pengguna uang elektronik unregistered untuk beralih ke registered sehingga proses Know Your Customer juga akan lebih baik,” katanya saat menandai kerja sama strategis OVO Nabung dengan Superbank di Jakarta.
Chief Operating Officer, OVO, Eddie Martono, e-wallet sangat relevan untuk masyarakat masa kini. Karena itu, e-wallet dapat membantu menghadirkan akses keuangan yang lebih merata bagi masyarakat.
Melalui sinergi inovasi pengalaman menabung yang lebih baik jadi bertambah. Termasuk melalui e-wallet yang terintegrasi dengan bank dengan layanan digital.
Chief Business Officer Superbank, Sukiwan juga menjelaskan, kolaborasi ini merupakan bagian dari strategi ekosistem yang dibangun sejak pertama kali hadir di aplikasi pada Juni 2024.
“Dalam waktu kurang dari satu tahun, ada lebih dari 3 juta nasabah, sebuah capaian yang mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap solusi keuangan yang mudah, aman, dan relevan,” tutupnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung