Ilustrasi belajar dari rumah. (Parents)
Dampak yang ditimbulkan oleh penyebaran Covid-19 tak hanya soal perekonomian dan sosial, namun juga terhadap anak-anak, khususnya setelah muncul kebijakan penutupan sekolah-sekolah.
Penelitian yang dipimpin oleh University College London (UCL) menyimpulkan bahwa kebijakan untuk menutup sekolah demi membiarkan anak-anak berada di rumah memiliki efek yang lemah untuk memerangi virus corona.
“Memiliki efek yang relatif kecil pada virus dengan transmisi tinggi Covid-19, dan efek klinis yang jelas rendah pada anak sekolah,” ucap peneliti tersebut seperti dilansir dari laman Guardian, Selasa (7/4/2020).
Tim peneliti juga meninjau 16 studi tentang wabah baru-baru ini dari virus corona lainnya, termasuk epidemi SARS pada 2003 di Tiongkok, Hong Kong dan Singapura. Mereka menemukan bahwa penutupan sekolah tidak membantu mengendalikan epidemi.
“Kami tahu dari penelitian sebelumnya bahwa penutupan sekolah kemungkinan memiliki efek sangat besar jika virus memiliki tingkat penularan yang rendah dan tingkat serangan lebih tinggi pada anak-anak. Ini kebalikan dari Covid-19,” terang penulis utama studi tersebut, Prof Russell Viner, dari UCL Great Ormond Street Institute of Child Health.
“Sedangkan data tentang manfaat penutupan sekolah dalam wabah Covid-19 terbatas, tetapi apa yang kita ketahui menunjukkan bahwa dampaknya mungkin hanya kecil, dibandingkan dengan langkah-langkah pengendalian infeksi lainnya, seperti isolasi kasus, dan hanya efektif ketika tindakan isolasi sosial lainnya dipatuhi,” tambahnya.
Presiden Royal College of Paediatrics and Child Health, Viner mengatakan manfaat yang didapat dari menutup sekolah harus ditimbang dengan biaya.
“Pendidikan anak-anak rusak, dan mental mereka, kesehatan mungkin menderita, keuangan keluarga terpengaruh, pekerja mungkin perlu tinggal di rumah untuk menjaga anak-anak, dan anak-anak yang rentan mungkin paling menderita,” ungkap Viner.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: