Diorama Wage Rudolf Supratman memperdengarkan lagu
Indonesia Raya merupakan lagu kebangsaan Republik Indonesia yang diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman.
Lagu ini wajib yang dikumandangkan saat momen penting, seperti upacara bendera peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Tak hanya itu, seluruh stasiun radio dan televisi di Indonesia juga diwajibkan memutar lagu Indonesia Raya antara pukul 04.00 WIB dan 06.00 WIB.
Berikut ini Indozone bagikan not dan lirik lagu Indonesia Raya beserta sejarah terciptanya lagu Indonesia Raya oleh W.R. Soepratman.
Berdasarkan arsip Museum Sumpah Pemuda, lirik lagu Indonesia Raya sudah mengalami perubahan beberapa kali karena masih menggunakan ejaan lama.
Versi pertama lirik lagu Indonesia Raya adalah syair yang dikumandangkan pada saat Kongres Pemuda II, tanggal 28 Oktober 1926.
Sedangkan versi kedua lirik lagu Indonesia Raya merupakan gubahan W.R. Soepratman pada November 1928.
Sementara itu, perubahan lirik lagu Indonesia Raya yang ketiga berlaku sejak zaman pendudukan Jepang hingga saat ini.
Adapun lirik lagu Indonesia Raya yang telah menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan berlaku sampai sekarang yaitu sebagai berikut:
Indonesia Raya
I
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku,
Hiduplah negeriku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.
II
Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Di sanalah aku berdiri,
Untuk selama-lamanya.
Indonesia, tanah pusaka,
Pusaka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.
Suburlah tanahnya,
Suburlah jiwanya,
Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.
III
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Di sanalah aku berdiri,
Jaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.
Selamatlah rakyatnya,
Selamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Negerinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.
Refrain
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, negeriku yang kucinta
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
Bagi kamu yang ingin memainkan lagu Indonesia Raya dengan alat musik, ketahui terlebih dahulu not balok atau not angkanya.
Berikut ini Indozone bagikan not lagu Indonesia Raya dalam bentuk balok dan angka yang bisa kamu mainkan.
do = g
7.12 7 7 6 6 5 2
Indonesia tanah airku
2 2 3 2 1 7.6.
Tanah tumpah darahku
6. 7. 1 6 6 5 5 4/ 3
Di sanalah aku berdiri
2 2 4/ 3 2 1 7.
Jadi pandu ibuku
7. 1 2 7 7 6 6 5 2
Indonesia kebangsaanku
2 2 3 2 5 6 4/ 3
Bangsa dan Tanah Airku
3 3 1' 1' 7 6 2' 5
Marilah kita berseru
4/ 3 2 1'7 6 5
Indonesia bersatu
2 2 3 1'1'1'
Hiduplah tanahku
1' 1' 7 5 5 5
Hiduplah negriku
4/ 5 6 2' 2' 1'1'7 5
Bangsaku rakyatku semuanya
2 2 3 1' 1'1'
Bangunlah jiwanya
1' 1' 7 5 5 5
Bangunlah badannya
4/ 5 6 2' 2'7 6 5
Untuk Indonesia Raya
5 5 1'3' 3'3'
Indonesia Raya
3'3'2' 7 7 7
Merdeka merdeka
2' 2'1' 6 6 6 2' 1' 7 5
Tanahku negeriku yang kucinta
5 5 1'3' 3'3'
Indonesia raya
3'3' 2' 7 7 7
Merdeka merdeka
2'2' 2' 1'7 6 7 6 5
Hiduplah Indonesia Raya
5 5 1'3' 3'3'
Indonesia Raya
3' 3'2' 7 7 7
Merdeka merdeka
2' 2'1' 6 6 6 2' 1' 7 5
Tanahku negeriku yang kucinta
5 5 1'3' 3'3'
Indonesia Raya
3'3' 2' 7 7 7
Merdeka merdeka
2'2' 2' 1'7 6 7 6 5
Hiduplah Indonesia Raya
Seperti yang telah disebutkan di atas, lagu Indonesia Raya diciptakan oleh W.R. Soepratman, seorang wartawan, guru, violinis, sekaligus komponis.
Suatu ketika, Soepratman selesai membaca sebuah tulisan pada salah satu surat kabar yang menentang para komponis Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan tanah air.
Melihat berita tersebut, Soepratman langsung menambahkan tulisan "lagu kebangsaan" di bawah judul lagu Indonesia Raya yang sudah ia tulis.
Lagu itu pun dikumandangkan pertama kali saat Kongres Pemuda II, tanggal 28 Oktober 1926 dan mendapat sambutan tepuk tangan yang memenuhi ruangan.
Tak berselang lama, naskah lagu Indonesia Raya langsung tersebar, hingga akhirnya dipublikasikan oleh surat kabar Tionghoa bernama Sin Po.
Namun, pemerintah kolonial Hindia Belanda melarang penyebutan lagu kebangsaan terhadap lagu Indonesia Raya.
Belanda khawatir jika lagu tersebut memicu semangat kemerdekaan dan aksi pemberontakan oleh rakyat Indonesia.
Soepratman lantas diinterogasi oleh pemerintah Belanda, hingga akhirnya terbentuklah keputusan akhir bahwa lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan, namun harus di ruangan tertutup dan tanpa lirik "Merdeka, Merdeka".
Meskipun demikian, para pemuda Indonesia tidak gentar. Mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan mengganti kata "Merdeka, Merdeka" dengan "Mulia, Mulia!".
Setelah Indonesia merdeka, barulah lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai lagu Kebangsaan perlambang persatuan bangsa.
Berkat jasa W.R. Soepratman menciptakan lagu Indonesia Raya, ia dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.
Tanggal kelahiran Soepratman yang awalnya diketahui 9 Maret, juga ditetapkan sebagai Hari Musik Nasional, meski ternyata ia lahir pada 19 Maret 1903.
Demikianlah penjelasan mengenai lagu Indonesia Raya beserta lirik lagu, not musik, dan sejarahnya. Semoga bermanfaat, ya!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: