Sempat Di-bully karena Tak Bisa Senyum, Wanita Ini Akhirnya Sukses Jadi Selebgram

Tayla Clement penyandang disabilitas yang sukses jadi selebgram (Instagram/taylaclement)

Kisah mengharukan datang dari seorang wanita yang terlahir dengan kondisi langka yaitu tidak bisa tersenyum. Wanita tersebut diketahui bernama Tayla Clement asal Auckland, New Zealand.

Ia mengalami kelainan di mana sebagian otot wajahnya yang mengontrol emosi tidak berfungsi. Alhasil sepanjang hidupnya ia selalu terlihat cemberut.

Pada masa kecilnya, Tayla selalu mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari teman-teman dan gurunya. Ia diejek dan di-bully atas kondisinya.

Namun pada usia ke-25 tahun ia membuktikan bahwa orang-orang yang memiliki kekurangan sepertinya bisa sukses dan berhasil. Tayla kini tumbuh menjadi wanita karir yang dikenal sebagai selebgram.

Baca juga: Curhat Wanita yang Ketagihan Jadi Ibu Pengganti, Sebut Itu Pekerjaan Terbaik di Dunia

"Itu tidak selalu mudah. Aku menghabiskan banyak waktu membenci senyumku, berharap aku punya senyum yang normal, berharap aku tidak ada karena itu sepertinya lebih mudah dibanding hidup, tapi karena keajaiban, aku masih di sini. Aku lahir untuk membuat perbedaan di dunia dan aku tahu ini dengan sepenuh hatiku," ujarnya yang dikutip Indozone dari Daily Star, Senin (10/1/2022).

Meski kini sudah berdamai dengan keadaan, Tayla bercerita ada masa di mana ia masih sering merasa sedih. Perasaan situ muncul manakala ia teringat dulu pernah sangat depresi akibat perundungan yang dialaminya. Ia bahkan berpindah-pindah sekolah dan sempat berbohong pada orang tua mengenai perlakuan teman-teman karena tidak ingin membebani mereka.

"Itu menjadi sangat parah. Aku harus bolak-balik pindah sekolah baru dengan wajah yang bengkak. Aku ditertawakan. Anak-anak berteriak di depan wajahku dan mereka bilang takut denganku tapi kemudian berlari sambil tertawa, aku sangat terisolasi. Mereka mulai berpura-pura tidak mengenalku," ceritanya.

Ia juga semakin depresi bahkan mengaku pernah enam kali mencoba bunuh diri sebab guru-guru juga memperlakukannya dengan berbeda.

"Bahkan guru-guru memperlakukanku berbeda. Ketika aku hanya satu-satunya anak yang mengangkat tangan di kelas, guru tidak melihatku, berpaling, dan tidak menanggapi pertanyaanku," lanjutnya.

Alhasil pada usia 12 tahun ia sempat berusaha memperbaiki mulutnya dengan operasi. Akan tetapi tindakan yang memindahkan jaringan di paha ke wajahnya tersebut tidak berhasil.

Kecewa sudah pasti kembali dirasakannya. Namun saat itulah ia justru merasa kondisi langka yang diidapnya adalah hadiah terbaik dari Tuhan.

Sejak saat itu ia mulai mengabaikan orang-orang yang mengejeknya. Ia fokus pada latihan fisik.

Akhirnya pada tahun 2018, ia terjun ke dunia olahraga dan mengikuti pertandingan untuk orang-orang dengan keterbatasan. Setahun kemudian ia menang untuk kategori tolak peluru di Victorian State Championships.

Kini ia sudah pensiun jadi atlet dan lebih aktif membagikan kisahnya di Instagram.

"Aku yakini operasi itu tidak berhasil 100% adalah berkah dan aku sangat bersyukur operasi itu gagal karena tidak bisa tersenyum adalah hadiah terbaik. Ya, itu membuatku menderita tapi itu memberiku kesempatan untuk menjadi wanita dan suara dari harapan dan inspirasi untuk orang lain," ungkapnya.

Artikel Menarik Lainnya:

• Wanita Ini Curhat Dilarang Lahiran di Dalam Air, Suami Sampai Ancam Pakai Ibu Pengganti
• Takut Kehamilan 'Rusak' Tubuhnya, Model Seksi Ini Cari Ibu Pengganti
• Pasangan Ini Rela Habiskan Rp2,7 Miliar untuk Dapatkan 20 Bayi dari Metode Ibu Pengganti