Ilustrasi anak difabel (Unsplash/suteishi)
Anak-anak penyandang disabilitas seringkali melewatkan kesempatan untuk menikmati pengalaman alam bebas. Mereka terkurung dan tak bisa bebas bermain.
Belum lagi stigma yang melekat pada mereka. Membuat ruang gerak anak-anak tersebut sangat terbatas.
Inilah yang kerap terjadi di negara anak benua, India. Di sana anak-anak penyandang disabilitas selalu dikucilkan akibat sistem kasta dan minimnya fasilitas ramah difabel.
Beruntung baru-baru ini Pemerintah India mengambil langkah tegas. Mereka membangun taman sensorik sebagai ruang terbuka aman bagi anak-anak difabel.
Baca juga: Bikin Terenyuh, Perjuangan Tukang Parkir Disabilitas, Rela Merangkak Demi Orang Tua Umrah
“Tujuannya adalah untuk menyediakan area bermain yang inklusif di mana anak-anak berkebutuhan khusus dan orang tua mereka dapat menghabiskan waktu berkualitas. Proyek ini juga ingin membuat tempat-tempat umum lebih mudah diakses oleh penyandang disabilitas,” kata seorang pejabat Departemen Keadilan Sosial, seperti yang dikutip Indozone dari newsindianexpress, Sabtu (15/1/2022).
Fasilitas itu sendiri dibangun seluas 10.000 kaki persegi dan diperkirakan memakan biaya hingga Rs30 lakh (Rp58.086.000).
“Taman sensorik telah dirancang dengan fasilitas untuk permainan luar ruangan yang akan merangsang indera anak seperti sentuhan dan perasaan,” sambungnya.
Tak hanya itu, berbagai fasilitas stimulasi sensorik juga melengkapi taman yang ramah difabel tersebut.
“Untuk ini, berbagai jenis ubin dan bahan alami seperti batu dan kerikil telah digunakan sebagai lantai. Ubin bertekstur juga akan memberikan akupresur bagi penyandang disabilitas dan anak-anak pada spektrum autisme saat mereka berjalan. Air terjun buatan juga telah disediakan di area tersebut dengan alunan musik lembut saat air mengalir,” jelas P B Sajan, direktur bersama, Costford.
Tak hanya itu, taman tersebut juga dilengkapi dengan lahan landai sehingga orang yang menggunakan kursi roda dapat memasukinya.
Bahkan ada juga taman dengan terowongan, lorong bundar seperti labirin dengan pagar bambu dan tanaman berbunga yang dapat memberi anak-anak kesempatan untuk mengalami penglihatan dan penciuman.
Fasilitas lainnya seperti area pertunjukan dengan fasilitas tempat duduk dalam berbagai warna dan pencahayaan khusus untuk memberikan stimulasi sensorik kepada anak-anak.
“Ini adalah taman sensorik ketiga yang didirikan oleh Costford. Dua yang pertama didirikan di National Institute of Speech and Hearing (NISH) di ibu kota dan National Institute of Physical Medicine and Rehabilitation (NIPMR) di Thrissur. Semoga mereka (anak-anak difabel) bisa bermain dengan bebas sekarang,” pungkas PB. Jasan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: