Ilustrasi waktu sholat Dhuha (pexels/@tima-miroshnichenko)
Sholat Dhuha merupakan sholat sunah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena keutamaannya begitu besar.
Salah satunya yaitu Allah SWT akan memberikan ampunan atas dosa-dosa umat Muslim yang mengerjakan sholat Dhuha.
"Siapa saja yang dapat menjaga sholat Dhuha, akan diampuni dosanya oleh Allah SWT, sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan." (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Namun, masih banyak umat Muslim yang belum mengetahui kapan waktu sholat Dhuha dan jam berapa waktu sholat Dhuha sebenarnya.
Bagi kamu yang bertanya kapan batas waktu sholat Dhuha yang tepat, berikut ini Indozone bagikan waktu sholat Dhuha terbaik sehingga doa jadi musjatab.
Berdasarkan surat Ad-Dhuha ayat pertama, Dhuha adalah waktu ketika matahari naik sepenggalah (setinggi galah).
Yang artinya, sholat Dhuha adalah sholat yang dikerjakan ketika matahari mulai naik kurang lebih tujuh hasta sejak terbit sampai menjelang waktu zuhur.
Namun, Rasulullah SAW melarang sholat Dhuha sesudah Subuh hingga matahari terbit, yakni tepat pada pukul 06.00 hingga pukul 07.30 pagi.
Dari Ibnu Abbas berkata, "Datanglah orang-orang yang diridhai dan ia ridha kepada mereka yaitu Umar, ia berkata bahwasanya Nabi SAW melarang sholat sesudah Subuh hingga matahari bersinar, dan sesudah Ashar hingga matahari terbenam." (HR. Bukhari)
Waktu sholat Dhuha yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW adalah setelah matahari setinggi tombak sampai sebelum matahari tegak lurus.
Waktu untuk sholat Dhuha ini telah disabdakan Rasulullah SAW berdasarkan riwayat dari Amr bin Abasah radhiallahu'anhu:
"Nabi SAW datang ke Madinah, ketika itu aku pun datang ke Madinah. Maka aku pun menemui beliau, lalu aku berkata: 'Wahai Rasulullah, ajarkan aku tentang sholat. Beliau bersabda: 'kerjakanlah sholat Shubuh. Kemudian janganlah sholat ketika matahari sedang terbit sampai ia meninggi. Karena ia sedang terbit di antara dua tanduk setan. Dan ketika itulah orang-orang kafir sujud kepada matahari. Setelah ia meninggi, baru sholatlah. Karena sholat ketika itu dihadiri dan disaksikan (malaikat), sampai bayangan tombak mengecil." (HR. Muslim no. 832)
Hal ini sejalan menurut sebagian ulama, salah satunya Syaikh Abdul Aziz bin Baz, waktu sholat Dhuha terbaik yaitu sekitar 15 menit setelah matahari terbit.
"Waktu shalat dhuha adalah dimulai ketika matahari meninggi setinggi tombak bagi orang yang melihatnya (matahari). Dan itu sekitar 15 menit setelah ia terbit." (Fatawa Ibnu Baz)
Rasulullah SAW menganjurkan umat Muslim agar menghindari batas waktu sholat Dhuha yakni ketika memasuki Zuhur.
Sebab, setan sering menyertai ketika posisi matahari berada tepat di atas kepala saat Zuhur, sesuai sabda Nabi Muhammad SAW:
"Matahari terbit dengan diikuti setan. Pada waktu mulai terbit, matahari berada dekat dengan setan, dan ketika telah mulai meninggi berpisah darinya. Pada waktu matahari berada tepat di tengah-tengah langit, ia kembali dekat dengan setan, dan ketika telah zawal (condong ke arah barat) ia berpisah darinya. Pada waktu hampir terbenam, ia dekat dengan setan, dan setelah terbenam ia berpisah lagi darinya." (HR. Nasa'i)
Itulah sebabnya, Rasulullah memerintahkan umat Muslim mengerjakan sholat Dhuha pada waktu yang belum begitu siang karena lebih utama.
"Sholatnya orang-orang yang kembali kepada ALLAH adalah pada waktu anak-anak onta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat panasnya matahari." (HR. Muslim)
Sholat Dhuha dilaksanakan dengan jumlah rakaat genap, yakni paling sedikit dua rakaat dan paling banyak dua belas rakaat.
Sama seperti sholat lainnya, sholat Dhuha apabila dilakukan dalam dua rakaat, maka hanya menggunakan satu kali salam. Berikut ini tata cara sholat Dhuha dua rakaat:
Rukun rakaat pertama
Rukun rakaat kedua
Demikianlah penjelasan mengenai waktu sholat Dhuha terbaik menurut Rasulullah SAW dan batas waktu yang tepat. Semoga bermanfaat, ya!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: