Kategori Berita
Media Network
Jumat, 27 MEI 2022 • 13:07 WIB

Cerita Kolektor 600 Tenun Dapat Kain Langka dari Anak Raja, Satu-satunya di Dunia!

Kolektor tenun dari berbagai daerah di Nusantara (Rani Rachmania/IDZ Creators)

Norayani, wanita asal Pontianak, Kalimantan Barat ini mengoleksi kain tenun dari pelosok negeri. Sehari-hari, sang kolektor tenun dan ulos ini juga berprofesi sebagai perajin aksesori serta desainer busana dari bahan yang dikoleksinya.

Ketika ditanya soal koleskinya, Norayani berkisah kalau hobinya ini berawal dari kecintaan pada adat dan budaya Indonesia, salah satunya kain tenun. Satu persatu daerah di penjuru Indonesia pernah ia datangi demi mengumpulkan dan mengoleksi hasil cipta karya masyarakat Indonesia. 

Norayani mengoleksi 600-an lembar tenun (Rani Rachmania/IDZ Creators)

Total hampir 600 kain tenun dan ulos ia koleksi. Kebanyakan koleksi tenun Norayani berasal dari Sumba, NTT.

Ada juga koleksi tenun Dayak, Tuban, songket Palembang, dan lain sebagainya.

"Kebanyakan dari NTT, di sana ada 21 kabupaten dan 1 kota. Motifnya beda-beda. Saya sampai hafal. Tenunnya dari Sumba, NTT ada 500 an. Tenun Flores ada 100 an. Sedangkan Tenun Bali ada 30 an." Ujarnya.

Punya koleksi tenun langka 

Norayani mengaku punya koleksi kain tenun dari Sumba Timur seharga Rp25 juta.

Kepada Tim IDZ Creators, ia bercerita punya kain tenun yang sangat langka, yakni tenun yang dimiliki Anak Raja di Nusa Tenggara Timur. 

"Ada satu kain tenun yang langka, waktu itu saya keliling NTT ke pengrajin-pengrajin tenun dan bertemu keturunan anak raja ini. Dia enggak punya keturunan lagi akhirnya ditawarkan ke saya untuk dirawat, karena dia tahu kalau saya koleksi tenun,” kisahnya.  

Salah satu kain langka yang dikoleksi Norayani (Rani Rachmania/IDZ Creators)

Norayani menambahkan, kalau kain tenun bersejarah tersebut dulunya dipakai secara turun temurun dan dibuat dari kerang-kerang kecil yang dianyam hingga menjadi motif cantik.

"Uniknya ini dari kain tenun tetapi ada motif kerangnya, semakin lama usia tenun semakin antik dan kalau dijual bisa jutaan ya. Tapi saya enggak jual saya koleksi kalau yang ini,” imbuhnya. 

Cara merawat tenun

Karena suka tenun, Norayani akhirnya belajar mengenai sejarah dan cara merawat kain tenun.

Menurutnya untuk merawat kain-kain etnik ini cukup mudah tapi butuh ketelatenan. Kain cukup dicuci dengan sabun khusus kain tenun, enggak perlu dicuci di mesin cuci. Setelah itu diangin-angin dan jangan sampai terkena sinar matahari langsung. Untuk penyimpanan, kain sebaiknya diberi silica gel. 

Jual aksesori etnik

Koleksi kain dan membuat aksesori etnik (Rani Rachmania/IDZ Creators)

Selain kain, wanita yang tinggal di Malang, Jawa Timur ini juga mengoleks aksesori seperti kalung, bros, liontin dan sebagainya. Bahkan ia juga membuat sendiri aneka aksesori tersebut yang bahan bakunya ia buru dari seluruh Indonesia sampai Turki dan Maroko.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.

IDZ Creators

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Cerita Kolektor 600 Tenun Dapat Kain Langka dari Anak Raja, Satu-satunya di Dunia!

Link berhasil disalin!