Kategori Berita
Media Network
Selasa, 04 OKTOBER 2022 • 12:28 WIB

Batik Unik dari Kota Batu, Bukan Apel Tapi Motifnya Obat-obatan!

Batik Toga, motifnya tanaman obat-obatan. (Z Creators/Hasan Syamsuri)

Kain batik tulis asli Kota Batu, Jawa Timur ini terbilang cukup unik. Bukan menonjolkan motif buah apel yang merupakan buah khas Kota Batu, namun batik tulis yang satu ini justru bermotif tanaman obat keluarga atau yang biasa disebut tanaman toga.

Adalah Dwi Harining Setyowati, wanita asal Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, yang merupakan penemu motif batik toga atau disingkat Batoga. Salah satu motif batik di Kota Batu yang sebenarnya ditemukan tanpa sengaja.

Batik Toga, motifnya tanaman obat-obatan. (Z Creators/Hasan Syamsuri)

Awalnya Dwi jatuh sakit dan memilih menjalani pengobatan dengan mengkonsumsi jamu atau obat herbal yang dibuat dari bahan alami berupa bagian dari tumbuh-tumbuhan seperti rimpang, daun-daunan, kulit batang, dan buah.

Jamu tersebut ia dapatkan dari seorang teman yang kebetulan memiliki koleksi tanaman obat keluarga (Toga), yang cukup beraneka ragam di rumahnya. Dari situlah Dwi yang merupakan seorang pembatik, mulai berfikir untuk menjadikan toga sebagai motif batik.

Pembuatan Batik Toga, motifnya tanaman obat-obatan. (Z Creators/Hasan Syamsuri)

Tak disangka, motif toga ternyata benar-benar membawa berkah bagi Dwi. Motif yang tak biasa itu banyak diminati masyarakat. Padahal awalnya Dwi hanya terfikir untuk membuat motif toga berupa gambar kunyit dan daun sirih saja.

Karena tak mau mengecewakan pelanggannya, Dwi pun mulai belajar banyak tentang ragam tanaman obat (Toga). Tujuannya tak lain agar motif batiknya semakin beragam, sehingga masyarakat punya lebih banyak pilihan.

Batik Toga, motifnya tanaman obat-obatan. (Z Creators/Hasan Syamsuri)

Tak mau sukses sendirian, kini Dwi merekrut banyak tetangganya yang umumnya ibu-ibu rumah tangga, untuk dilatih menjadi pembatik seperti dirinya. Tujuannya untuk membekali mereka keterampilan, yang bisa mereka manfaatkan untuk menambah ekonomi keluarga.

Harapan kedepannya mereka bisa menjadi mitra kerja, karena kini Dwi mulai kewalahan melayani permintaan masyarakat. Apalagi harga kain batik tulis buatan Dwi sengaja dijual cukup murah, mulai dari Rp200 ribu saja per lembarnya.

Batik Toga, motifnya tanaman obat-obatan. (Z Creators/Hasan Syamsuri)

Dalam benak Dwi, ia ingin kain batik tulis tak hanya bisa dibeli atau dimiliki oleh masyarakat ekonomi menengah keatas saja. Namun masyarakat ekonomi menengah kebawah juga mampu membeli kain batik tulis.

Artikel menarik lainnya: 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Batik Unik dari Kota Batu, Bukan Apel Tapi Motifnya Obat-obatan!

Link berhasil disalin!