Setelah sukses merilis novel "Efek Jera" dua tahun lalu, kini penulis Tsugaeda melanjutkan kisah petualangan sang tokoh lewat novel yang berjudul "Sisi Liar".
Buat pecinta novel yang bergenre thriller dengan kisah investigasi ala detektif atau agen rahasia, novel ini cocok untuk kalian. Ditambah, dalam novel ini penulis menghadirkan kisah yang lebih pelik tentang perjalanan dalam mengungkapkan kasus penebangan liar dan perburuan manusia.
Seperti yang diketahui, Tsugaeda adalah nama pena dari Ade Agustian atau dikenal sebagai penulis fiksi kriminal dan investigasi di Indonesia. Novel "Sisi Liar" sendiri menjadi novel kelimanya dari keseluruhan novel yang pernah ditulisnya. Ia pun pernah mendapat penghargaan "Author of the Year" dari ajang Scarlet Pen Awards 2022, sebuah penghargaan untuk penulis fiksi kriminal Indonesia.
Novel ini kembali memperkenalkan Dio Prasetyo, tokoh pemuda yang awalnya hanya seorang penjual DVD bajakan yang secara tiba-tiba direkrut dan dilatih kenalannya secara fisik, mental, dan insting untuk menyusup perusahaan bermasalah dan melakukan tindakan melanggar hukum.
Baca Juga: Review Buku Filosofi Teras: 3 Konsep Kehidupan yang Bisa Dipelajari, Penuh Tema Stoikisme
Menurut sang penulis, ia memang memiliki inspirasi buat cerita dimana ada satu tokoh yang memiliki misi rahasia untuk mengungkapkan kebobrokan organisasi kejahatan.
"Inspirasi pertama, saya pengen bikin cerita kayak James Bond atau Kingsman, yang sifatnya tentang satu orang melakukan misi rahasia untuk melawan organisasi kejahatan, tapi dia sendiri juga dibeking sama teman-temannya. Dio sendiri juga bagian dari kelompok rahasia yang keren," kata Tsugaeda sang penulis yang dihubungi langsung via voice note.
"Inspirasi kedua, itu dari minat saya terhadap isu-isu ekonomi sosial politik di Indonesia. Jadi saya ingin mengkombinasikan, menggabungkan dari yang fun dengan isu-isu di Indonesia yang menurut saya perlu diangkat," tambahnya.
Setelah membongkar kebobrokan perusahaan penerbangan di novel sebelumnya, kali ini Dio mendapat sebuah misi baru dari dua mentornya Makarim Ghani dan Om Jon. Namun misi terbaru ini sedikit berbeda karena harus membongkar sindikat penebangan liar yang sudah lama merusak hutan Indonesia. Untuk itu ia perlu pergi menyelidiki, mulai dari ke tengah hutan Kalimantan hingga ke Singapura.
Ternyata kejahatan yang Dihadapi bukan sekedar kasus penebangan hutan liar semata. Ada kejahatan lain yang dipimpin oleh orang terkejam yang menjadikan manusia lainnya sebagai bahan mainan. Dibantu Dinta, Dio pun harus menunaikan misinya dan menghadapi gerombolan gila sekaligus menghindari sosok makhluk yang bukan manusia.
Bila dibandingkan dengan novel sebelumnya yang terasa seperti petualangan keren dan ringan, "Sisi Liar" menghadirkan nuansa bahaya yang lebih kelam dan menegangkan.
Dari setiap lembar, penulis mengajak kita menyelami apa yang kira-kira akan dihadapi, tak hanya hutan yang rusak tapi juga beberapa mayat yang ditemukan di antara belantara Kalimantan.
Pacingnya juga cepat dan dituturkan dengan bab-bab yang pendek dengan akhir bab yang membuai sehingga pembaca terasa ingin membalikkan halaman berikutnya. Meski ada beberapa bagian perjalanan Dio yang harus mengikuti perdagangan manusia dan masuk ke Malaysia secara ilegal sempat menurunkan tensi dari novel ini. Beruntung adegan puncak antara protagonis dan antagonis di film ini membuat geregetan.
Menariknya di novel ini, pembaca mulai diperkenalkan background beberapa karakter lebih jauh. Terutama karakter Dio dan Dinta. Dio digambarkan karakter yang punya keluarga yang tak harmonis semebjal ayahnya dipidana sehingga membuat dirinya lari dari rumah dan meninggalkan ibu dan kakak perempuannya. Belum.lagi hubungannya dengan Om Jon yang membuat ada gesekan dalam hubungan guru dan mentornya ini.
Sementara itu Dinta adalah petinggi intel di kepolisian yang terbebani ketika ayah dan orang-orang suruhannya dan mempertanyakan tentang keterlibatan mereka dengan peristiwa di novel sebelumnya bersama Makarim dan Om Jon.
Termasuk perkenalan dengan penjahat di sini yaitu Raja Rimba yang benar-benar dingin, sadis, dan psikopat yang ternyata menyimpan para manusia di kerangkeng pribadinya.
Seperti yang sudah disebutkan sang penulis di atas, ada beberapa isu dan kejadian nyata di negara ini yang diangkat dalam tulisan ini. Mulai dari penebangan ilegal yang kegiatannya kerap terjadi di Indonesia.
Tak hanya menyerempet penebangan illegal, novel ini juga menyinggung human trafficking, seperti TKW yang dibohongi hingga perbudakan modern, dimana para TKW tersebut ternyata dijadikan bahan untuk orang-orang kaya berburu.
Baca Juga: 8 Novel Seri Detektif dan Investigasi dari Penulis Indonesia, Ada yang Bikin Nostalgia
Bayangkan, orang-orang yang membutuhkan uang dan memiliki pengharapan untuk mendapatkan kehidupan yang layak di negeri orang bernasib naas karena tewas di tangan Raja Rimba. Mereka disanderan, lalu dijadikan bahan mainan.
Secara jelas, penulis menggambarkan bagaimana pola Transnational Organized Crime yang fokusnya di-coordinated crime. Ada kekerasan sistematis yang biasanya juga melibatkan uang dan relasi kuasa dalam melanggengkan kegiatan ilegal itu.
Nyawa manusia sudah tidak ada lagi ada harganya di novel ini. Latar belakang para korban sempat diungkap dari perjalanan Dio menemui para TKI yang hilang. Nasibnya sama dengan beberapa TKI yang kena tipu dan pulang tinggal nama karena mendapat kekerasan.
Membaca novel ini mengingatkan bila kemungkinan saya yang menulis review ini tak bisa apa-apa ketika ketemu orang-orang jahat yang punya power dan terorganisir seperti di novel ini.
Tentunya yang bisa menghentikannya cuma mereka yang juga punya power dan terorganisir seperti tim Dio yang menjalankan misi ini. Tanpa bekingan yang kuat, kemungkinan Dio juga bisa masuk ke dalam untuk membongkar kejahatan ini. Inilah utopia yang juga diharapkan masyarakat yang bisa mendapat keadilan dari mereka yang menindas.
Rating "Sisi Liar": 4,5/5
Artikel Menarik Lainnya:
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: