Ilustrasi perempuan membaca buku (Pexels/George Milton)
Belakangan, isu feminisme mulai diangkat. Feminisme adalah suatu paham yang memperjuangkan mengenai hak perempuan serta kesetaraan gender.
Untuk mengenal lebih jauh lagi mengenai feminisme, bagaimana peran feminisme terhadap kehidupan para perempuan, dan bagaimana feminisme menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat.
Berikut 4 rekomendasi mengenai feminisme yang dapat menambah wawasan, untuk mengawali hari di kuarter pertama di tahun kelinci.
Karya Ester Lianawati ini mempunyai total halaman kurang lebih 292 halaman. Buku ini mengajak kita untuk memahami dan mempelajari perkembangan feminisme di awal abad 19 sampai sekarang.
Dulu, para perempuan dianggap kaum yang lebih rendah dari laki-laki, sampai ada anggapan bahwa wanita memiliki keirian terhadap laki-laki karena tidak mempunyai penis.
Baca Juga: 'Cek Toko Sebelah 2' Sisipkan Unsur Feminisme Melalui Perspektif Perempuan
Di awal bab memang banyak bahasa dan istilah yang sangat memicu, karena kita akan merasa bahwa dulu derajat perempuan serendah itu. Namun, menjelang bab akhir semua itu terbayar oleh pernyataan sang penulis bagaimana setiap perempuan memiliki hak untuk membuat pilihan serta memiliki value dalam diri mereka.
Perempuan juga memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dalam banyak hal, sama dengan laki-laki.
Novel ini cocok sebagai teman sekali duduk. Meski begitu, novel karya Andina Dwi Fatma ini memiliki banyak pembelajaran serta menunjukkan bagaimana kekuatan dari seorang perempuan.
Novel ini sangat complicated dengan menceritakan hubungan suami istri yang tidak direstui, hingga tekanan masyarakat terhadap perempuan bahwa setiap perempuan ditakdirkan untuk menjadi ibu serta memiliki anak.
Karya Choi Nam Ju ini adalah buku terjemahan tentang feminisme yang wajib masuk reading list kamu! Ternyata budaya patriarki tidak hanya melekat dalam budaya Indonesia, tapi juga di Korea Selatan.
Di novel ini kita akan diajak Kim Ji Yeong untuk menyelami kisahnya menjadi seorang wanita dan istri di negeri Gingseng, di mana seorang wanita dituntut untuk sempurna.
Baca Juga: Review Buku Filosofi Teras: 3 Konsep Kehidupan yang Bisa Dipelajari, Penuh Tema Stoikisme
Menurut Kim Ji Yeong salah satu hal yang membuat dia merasa tersiksa adalah kenapa setiap hari raya Chuseok perempuan tidak diperbolehkan untuk pulang ke rumah.
Perempuan juga tak boleh ikut berpesta dengan keluarga sendiri, melainkan harus bersama keluarga sang suami. Ada pula hal lain yang membuat Kim Ji Yeong merasa sesak dan tersiksa.
Novel yang memiliki rate 18+ dikombinasikan dengan adat NTT yang disebut yappa mawine. Tradisi ini melegalkan seorang laki-laki menculik wanita yang disukainya untuk melakukan kawin paksa.
Karya Dian Purnomo ini dikemas secara apik mengenai perjalanan seorang perempuan, berjuang keluar dari lingkaran setan sehingga dia bisa hidup sesuai dengan pilihannya sendiri.
Novel ini sangat page turner dengan banyak trigger baik kekerasan fisik maupun seksual. Kita serasa ikut mengalami tekanan batin yang dialami oleh sang tokoh utama. Sangat worth it untuk masuk wishlist kamu karena kombinasi antara feminisme dengan budaya daerah disajikan secara apik.
Bagaimana adakah wishlist-mu? Apakah kamu semakin tertarik dengan tema feminisme?
Artikel Menarik Lainnya:
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: