Puisi Ramadhan (pexels/@yasirgurbuz)
Menyambut bulan puasa, banyak umat Islam yang mulai menuangkan kerinduannya lewat puisi Ramadhan.
Puisi tentang Ramadhan dapat berisi harapan baik dan doa-doa penuh memohon ampunan.
Selain itu, puisi bulan Ramadhan juga bisa berwujud kata-kata sedih yang menyentuh hati.
Dirangkum INDOZONE, berikut kumpulan puisi tentang bulan Ramadhan yang singkat dan panjang, sedih dan menyentuh hati.
Tak perlu panjang-panjang, puisi Ramadhan singkat bisa jadi pilihan terbaik untuk mengilhami makna dari bulan Ramadhan yang sesungguhnya.
Pesanku untukmu
Kala Ramadhan singgah nanti
Lepas rengkuhan nafsu dari hati
Simpuh rindumu bila purnama meninggi
Benam sujudmu dalam bentala mahligai Ilahi
Barangkali tahun depan tak bertemu lagi
Yang kembali datang
Disambut nyanyian langit
Suara bertalu-talu
Melepas rindu pada bulan penuh berkah
Gembira menari di jiwa
Yang tak berhenti mencari
Sementara raga ini
Masih saja menghirup sepi
Seperti ingin lahir kembali
Yang memeluk nikmat dan menyibak pekat
Assalamualaikum, tabik
Oleh: Alya Novelia Putri
Sambutlah bulan Ramadhan
Bulan suci di antara lainnya
yang selalu ditunggu umat
Bulan yang penuh ampunan
Malam terdengar suara ayat
Berzakat pada yang membutuhkan
Malam yang bercahaya
Di antara malam lainnya
Baca Juga: Inilah Kumpulan Ayat tentang Puasa Ramadhan di dalam Al-Quran
Puisi tentang Ramadhan dapat berupa ungkapan kerinduan akan hadirnya bulan yang penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT kepada para umat-Nya.
Akhirnya penantian ini berakhir
Bulan yang di tunggu-tunggu
Ia datang membawa berkah
Ya, benar dia adalah Ramadhan
Kini ia telah tiba
Tak akan ku lewatkan kali ini
Ku sambut ia dengan kebahagiaan
Menikmati pertemuan sepanjang hari dengan Al-Quran
Hai Ramadhan
Kali ini kita bertemu lagi
Kan kujadikan diri ini
Menjadi versi yang terbaik
Jangan pergi terlalu cepat
Diri ini tak sanggup untuk kau tinggalkan
Dan tak sanggup untuk rindu padamu lagi
Oleh: Ary Yudantini
Salam mesra teruntuk rindu
Yang setia menemaniku meniti hari
Berjibaku melawan waktu
Untuk sekadar sabar menanti
Kini dia yang kutunggu segera tiba
Mendekap erat segenap raga
Memeluk hangat seluruh jiwa
Dalam genggaman Sang Maha Mulia
Marhaban ya Ramadhan
Padamu selaksa harap kusampirkan
Perihal ampunan
Untukku yang sarat debu dosa juga noda
Sembari tak letih berharap
Tercipta damai di bumi Illahi
Meminta mulia di akhirat nanti
Setiap orang pasti memiliki kenangan tersendiri tentang Ramadhan. Semoga puisi bulan Ramadhan dapat mewakili isi hati yang sedang kamu rasakan.
Senandung rindu bergema riuh
Perihal Ramadhan akan berlabuh
Temu sapa singkat sebulan penuh
Untuk temani hati bersihkan keruh
Di dekapnya terjanji limpahan kasih
Tebus dosa dengan pahala berlebih
Telaga ampunan tampak begitu jernih
Sertanya malam seribu bulan diraih
Terlihat angkasa berderai melodi tasbih
Juga lantunan ayat mengalun tiada letih
Andai kunjungnya bukan sekadar singgah
Seribu tahun pun aku betah jadi rumah
Duhai kawan
Buktikan rindumu tak sekadar gaduh
Peluk kado-Nya dengan sujud simpuh
Keraplah memohon kala gulita menyeluruh
Barangkali tahun depan nyawa tak lagi utuh
Oleh: Aziz Java
Yang bagimu tak lagi menjadi candu
Seiring waktu seolah kian jadi semu
Hilang waktu istimewa tanpa kau tahu
Jika kehilangan adalah guru, haruskah itu perlu bagimu
Bukankah Ramadhanmu adalah kerinduanmu?
Tapi mengapa kini kau acuh dan tak mau tahu
Setengah Ramadhan sudah berlalu
Hanya sedikit ibadah itupun palsu
Hei!
Merenunglah sejenak dan siapkan hati
Angkat tanganmu dan berdoalah
Duduk bersimpuh dan menangislah
Doamu dikabulkan, dosamu dihapuskan, amalmu dilipatgandakan
Apalagi? Di mana lagi kau cari waktu seperti ini?
Putuskan bahwa kau harus mulai berlari
Tuk memperjuangkan Ramadhan di tahun ini
Karena esok
Belum tentu berjumpa dengan Ramadhan lagi
Baca Juga: Arti Marhaban Ya Ramadhan dan Contoh Ucapan yang Benar
Di penghujung bulan puasa, kamu bisa membaca puisi Ramadhan yang sedih tentang bulan suci yang akan segera pergi meninggalkan umat Islam.
Ketika dahaga sudah biasa kita tahan
Ketika itu puasa pun kan berakhir
Di penghujung Ramadhan kubersedih
Dengan kebahagiaan yang kudapat selama ini
Malam ini takbir menggema di seluruh dunia
Menyambut kemenangan bulan suci Ramadhan
Air mata sudah tak terbendung menahan sedih
Aku yang merasa belum puas beribadah di bulan suci
Amalan ringan yang berlipat ganda nilainya
Ramadhan sungguh berarti bagi kita semua yang menjalani
Ramadhan
Aku sungguh rindu kamu
Rindu malam-malam panjangmu
Rindu suasana sejuk walau tengah hari
Rindu akan segalanya di bulan ini
Semoga aku dapat berjumpa denganmu lagi
Ramadhan datang membawa ganjaran
Dengan penuh keangkuhan
Kusambut ia dengan kelalaian
Ragaku menghilang bersama masa silam
Akalku dilahap pasukan setan
Kemanakah?
Duhai jiwa yang penuh ketentraman
Hati ini kian membeku
Dingin, keras, tak layak dipandang
Menjelma kegelapan
Menutup kesempatan
Sejenak
Kutatap kitab suci yang berdebu
Jari-jariku seakan kaku
Mulut pun terkunci membisu
Semangat mulai berkarat
Saat kutinggal rakaat demi rakaat
Rantai dosa terus bertambah
Tasbih kebaikan semakin memudar
Sungguh malang durjana ini
Merindu sujud di sajadah cinta-Nya
Namun dahi enggan menjemputnya
Detik demi detik meluruh jatuh dalam pelukan
Pada rerimbun waktu, rindu menggoda jarak
Satu bulan telah kami dakap
Bulan yang awalnya adalah rahmat
Pertengahannya adalah ampunan
Dan akhirnya adalah pembebasan
Bulan ketika pintu-pintu surga terbuka
Doa-doa mustajab
Dan segala kebaikan berlipat
Kini, kau beranjak pergi, Ramadhan.
Ya Allah maafkan kami,
Maafkan kami yang tidak sempurna menghidupkan malam mulia
Belum tegap sempurna dalam Iktikaf
Belum fasih menamatkan Al-Quran
Dan masih saja sibuk dengan urusan dunia
Ya Allah, apakah Engkau akan pertemukan kami kembali dengan Ramadhan-Mu di Tahun depan?
Itulah kumpulan puisi tentang bulan Ramadhan yang sedih dan menyentuh hati. Selamat menyambut bulan suci Ramadhan!
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: