Pidato tentang Ramadhan (unsplash/@rakadwiwicaksana)
Di bulan puasa, kita akan lebih sering mendengarkan pidato tentang Ramadhan di masjid, siaran televisi, hingga media sosial.
Contoh pidato tentang bulan Ramadhan, enggak perlu terlalu panjang, cukup singkat selama 5 atau 7 menit.
Tema dan topik pidato singkat tentang Ramadhan boleh mengenai keindahan bulan suci yang penuh berkah.
Pidato tentang Ramadhan juga bisa menyajikan soal ibadah puasa, amalan saleh, Lailatul Qadar, zakat, dan lainnya.
Berikut ini beberapa contoh pidato tentang Ramadhan singkat 2023 selama 5 dan 7 menit, mengenai keindahan bulan puasa yang penuh berkah.
Ketika menjalankan ibadah puasa, umat Muslim diperintahkan untuk menjaga lisan alias menghindari gibah, sehingga topik ini cocok dijadikan tema pidato tentang Ramadhan singkat.
Assalamu'alaikum wa rohmatullahi wa barakatuhu.
Innalhamdalillah wa sholatu wa shalamu 'alaa rosulillah wa 'alaa aalihi wa shahbihi wama walaah wa laa haula wa laa quwwata illaa billah, amma ba'du.
Para pemirsa yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta'ala,.
Masalah menjaga lisan, ini pekerjaan yang sangat berat, sangat sulit, karena lisan ini barangnya kecil tetapi hasilnya bisa sangat luar biasa.
Allah memberikan kita lisan dan dua bibir yang dengan lisan ini masyaAllah, dengan manfaat yang sangat besar.
Adanya para pendakwah, para guru, para ulama, yang dengan lisannya menyampaikan al-haq, sehingga kita mengenal kebenaran melalui mereka.
Akan tetapi jika lisan tidak terkendali, maka justru lisan ini akan menjadi malapetaka besar.
Sehingga orang terjerumus dalam perbuatan syirik, terjerumus dalam perbuatan kekafiran, kemunafikan, bid’ah dan maksiat.
Itu semuanya adalah gara-gara lisan. Yang mana lisan menyihir manusia hingga mereka mulai tenggelam dalam berbagai macam perbuatan.
Agama kita Islam, ajaran Al-Quran, dan Sunnah sangat menaruh perhatian besar dengan masalah menjaga lisan.
Dan di antara rusaknya puasa kita ini adalah juga gara-gara lisan.
Orang yang tidak mampu menjaga lisan yang buruk, tidak mampu menjaga omongan yang buruk, sehingga puasanya tidak bermakna dan tidak mendapatkan pahala sama sekali.
Bukankah kita telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau mengatakan:
"Berapa banyak orang mereka berpuasa dan dia tidak mendapatkan bagian puasanya kecuali hanya lapar dan haus." (HR. Thabrani)
Padahal, puasa ini adalah amalan yang istimewa. Pahalanya sangat luar biasa.
Tapi, kok sampai ada orang yang berpuasa ternyata tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan haus. Apa sebabnya?
Sebabnya adalah kata Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:
"Barangsiapa yang dia dengan puasanya, dia tidak meninggalkan perkataan dusta, perkataan buruk, perkataan jelek, dan perbuatan-perbuatan kejelekan, Allah tidak membutuhkan dalam hal dia meninggalkan makan dan minum."
Ini adalah hakikat puasa yang diajarkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Khususnya di bulan Ramadhan saat kita sedang menunaikan ibadah puasa, sebagaimana sabda beliau:
"Barangsiapa salah satu di antara kalian di pagi hari dalam kondisi berpuasa, maka jangan berkata jorok dan jangan bersikap bodoh. Kalau ada seseorang yang menghardiknya atau menghinanya maka katakan kepadanya, sesungguhnya saya sedang puasa, sesungguhnya saya sedang puasa." (HR. Muslim)
Dusta, kebatilan, perbuatan lagwu, di luar Ramadhan wajib kita tinggalkan. Tapi di bulan Ramadhan, penekanannya lebih lagi.
Jadikan diri kita lebih berwibawa dan tenang di waktu puasa, dengan banyak diam dan banyak meninggalkan dosa.
Oleh karena itulah mudah-mudahan Allah memudahkan kita di bulan Ramadhan dengan menjaga lisan kita.
Karena inilah faktor yang bisa menjadikan puasa kita rusak akibat tidak meninggalkan perbuatan yang sia-sia dan haram, berkaitan dengan lidah dan lisan kita.
Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Baca Juga: Teks Ceramah dan Pidato Maulid Nabi yang Menyentuh Hati Umat Muslim
Untuk memaknai puasa yang sesungguhnya, pidato tentang bulan Ramadhan khususnya amalan yang dianjurkan untuk dilakukan, bisa jadi pilihan terbaik.
Assalamu'alaikum wa rohmatullahi wa barakatuh.
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat, sehingga kita dapat berkumpul di sini tanpa halangan suatu apa pun.
Selawat dan salam tidak lupa kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita termasuk dalam golongan umatnya yang mendapat syafaatnya.
Para pemirsa yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala,
Bulan Ramadhan, saat yang tepat bagi kita untuk melipatgandakan keuntungan sebagai seorang Mukmin.
Sebagaimana halnya setiap pedagang, yang memiliki saat-saat meraup keuntungan yang banyak.
Demikian juga kita, seorang Mukmin sesungguhnya adalah pedagang, seperti ungkapan yang disampaikan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:
"Setiap manusia melakukan perbuatan: ada yang menjual dirinya kemudian memerdekakannya atau membinasakannya." (HR. Muslim)
Ada orang di mana mereka berjual beli dengan untung besar, dengan itu ia bebaskan dirinya dari kesengsaraan abadi.
Tetapi ada pula orang di mana mereka berjual beli dan bangkrut total, sehingga dia sengsara selama-lamanya.
Jual beli dengan siapakah yang bisa mendapatkan untung besar dan mendapatkan kebahagiaan hakiki serta membebaskan dari segala kesengsaraan hidup?
Jawabnya adalah jual beli dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dan jual beli dengan siapakah sehingga dia bangkrut dan rugi total yang menyebabkan sengsara seumur hidup, bahkan sengsara setelah kematiannya?
Yaitu jual beli dengan setan dan hanya berakhir dengan penyesalan, ratapan tangisan, ditambah penderitaan.
Penyesalan datang ketika iblis sang penyesat berpidato di mimbar api setelah Allah Subhanahu wa Ta'ala memutuskan perkara di antara para hamba.
Apa di antara isi khutbah iblis yang diungkapkan Allah Subhanahu wa Ta'ala Allah?
"Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berjanji pada kalian dan semua janji Allah adalah haq."
Sebagaimana janji Allah dalam Al-Quran yang berbunyi:
"Wahai manusia sesungguhnya janji Allah itu benar." (QS. Al Fathir: 5)
Kemudian yang kedua, iblis berkata:
"Aku juga berjanji pada kalian akan tapi janjiku palsu (aku tipu kalian, aku selisihi kalian dengan janjiku)." (QS. Ibrahim: 22)
Ini tentu perkataan yang mengenaskan, yang menjadikan manusia tambah menderita.
Kenapa dia dulu mengikuti iblis? Kenapa dia begitu gampang kepincut dan tertipu oleh rayuan iblis yang menyesatkan?
Iblis tahu bahwasanya hanya Allah yang pantas disembah dan dirinya tidak pantas disembah.
Akan tetapi, iblis yang telah menipu manusia dan menyesatkan dengan segala cara, malah melepaskan diri dari apa yang dia lakukan tersebut.
"Sesungguhnya orang-orang yang zalim seperti kalian mendapat azab yang pedih." (QS. Ibrahim: 22)
Betapa kecewanya para penyembah setan, yaitu orang yang bertransaksi dengan setan sehingga dia rugi dan bangkrut.
Adapun jual beli dengan untung besar adalah jual beli dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan ini adalah mega bisnis.
Ini merupakan proyek yang sangat besar karena akan memberikan keuntungan yang sangat luar biasa.
Allah Subhanahu wa Ta'ala yang menawarkan kepada kita jual beli, bertransaksi agar kita mendapatkan keuntungan besar, keuntungan yang mutlak tanpa ada kerugiannya sama sekali.
Barang dagangan apa yang bisa kita jual kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kemudian kita mendapatkan keuntungan yang sangat besar dan dengan apa Allah akan membeli barang dagangan kita?
Allah Subhanahu wa Ta'ala jelaskan kepada kita kaum Mukminin bahwa barang dagangan yang mesti kita jual, jawabnya adalah iman dan amal saleh.
Sehingga, seluruh amal saleh adalah harta dagangan di mana Allah akan membeli amal saleh kita.
Contoh di antara amal saleh perdagangan yang apabila bertransaksi kita tidak akan pernah rugi, yaitu:
"Sesungguhnya orang-orang yang membaca kitab Allah (membaca huruf-huruf atau membaca) dengan cara tadabbur, memahami dan menegakkan salat, dan menginfakkan rizkinya (hartanya di jalan Allah) baik dengan sembunyi-sembunyi dan dengan terang-terangan, dia benar-benar telah berharap perdagangan yang tidak akan pernah ada ruginya." (QS. Al-Fathir: 29)
Ini dagangan yang Allah inginkan dari kita dan apabila kita menjual dagangan kita yang seperti ini kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, niscaya Allah akan beli dengan harga yang sangat mahal.
"Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala akan membeli jiwa dan harta seorang Mukmin dengan surga." (QS. at-Taubah:111)
Sehingga 'jannah' adalah harga yang sangat mahal di mana Allah membeli seorang Mukmin dengan surga. Subhanallah!
Ma'asyirol mu'minin,
Sungguh hari-hari kita adalah hari untuk berdagang, waktu kita adalah untuk berdagang, dan sungguh waktu yang sangat utama adalah bulan Ramadhan.
Ramadhan, saat kita untuk berdagang dan melipatkan keuntungan. Maka gunakan sebaik-baiknya.
Jadikan Ramadhan ini mega bisnis bersama Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Wa shallallahu 'alaa nabiyyina muhammadin wa 'alaa alihi wa shahbihi wa sallam.
Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Menjelang Lailatul Qadar, sebaiknya berikan pidato singkat tentang bulan Ramadhan mengenai cara menyambut 10 malam terakhir di bulan Ramadhan.
Assalamu'alaikum wa rohmatullahi wa barakatuh.
Saudaraku yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Tanpa terasa kita sudah ada di gerbang hari-hari terakhir di bulan suci Ramadhan.
Tanpa terasa kita sudah berada di depan pintu masuk hari-hari terbaik di bulan suci Ramadhan, 10 hari terakhir di bulan suci Ramadhan.
Jarak antar kita dengan 10 hari tersebut hanya selisih beberapa jam saja. Ini adalah grand finalnya Ramadhan, ini puncak-puncaknya Ramadhan.
Nabi kita Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda dalam hadits Bukhari:
"Sesungguhnya amal ibadah tersebut tergantung detik-detik terakhirnya." (HR. Bukhari, no. 6607)
Amal ibadah itu tergantung bagaimana kita menutup atau menuntaskannya.
Seseorang yang semangat beribadah di hari pertama, kedua, ketiga, keempat, lalu tersungkur di hari ke-21, ke-28, ke-29, maka dikhawatirkan dia tidak mendapatkan keberkahan dan ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala di bulan suci Ramadhan.
Ini adalah hari-hari terbaik, ini adalah hari-hari yang dimuliakan para Sahabat, para Tabi'in, para ulama, para wali-wali Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Oleh karena itu, ada beberapa tips agar kita bisa sukses di 10 hari ini, ada beberapa kiat agar kita benar-benar bisa memaksimalkan hari-hari terakhir kita dengan Ramadhan.
Yang pertama, saudaraku yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, perbanyaklah istighfar.
Di detik-detik ini, di waktu-waktu ini, tambah lagi, minta ampun dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, minta agar Allah menggugurkan dosa-dosa kita.
Kenapa demikian? Karena yang membuat kita terjatuh di 10 hari terakhir, yang membuat kita gagal, yang membuat kita malas baca Al-Quran di hari-hari terakhir, yang membuat kita tidak semangat dalam melakukan tarawih atau Qiyamul Lail, salah satunya adalah dosa.
Sudaraku yang dirahmati oleh Allah,
Tahukah jika kita melakukan dosa di 20 hari pertama di bulan Ramadhan, maka itu akan mempengaruhi semangat ibadah kita di hari-hari terakhir.
Salah satu penyebab kita ghibah di hari-hari terakhir adalah ghibah di 20 hari sebelumnya.
Salah satu yang membuat kita malas shalat di hari-hari terakhir adalah karena kita malas shalat di 20 hari sebelumnya.
Oleh karena itu, putus mata rantai keburukan tersebut. Putus dengan apa? Putus dengan istighfar dan tobat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Maka rasakan sendiri bagaimana kita akan lebih nyaman dalam beribadah.
Kita akan lebih ringan dalam membaca Al-Quran, Qiyamul Lail, dan berzikir di 10 hari terakhir ini, karena Allah menghapuskan dosa-dosa kita.
Kiat yang kedua, saudaraku yang dirahmati oleh Allah, yaitu bertawakal kepada Allah.
"Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah maka Allah akan cukupkan (Allah akan wujudkan keinginan kita)." (QS. Ath-Thalaq[65]: 3)
Ketika kita memasuki 10 hari terakhir ini, dengan mengharapkan pertolongan dari Allah, dengan bersandar pada kekuatan Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mendapatkan Lailatul Qadar, maka Allah akan wujudkan hal tersebut.
Tidak ada daya dan kekuatan, kita enggak bisa shalat, enggak bisa istiqomah, enggak bisa membaca Al-Quran, enggak punya kekuatan beriktikaf atau berzikir, kecuali dengan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Jangan sampai kita memasuki 10 hari terakhir hanya berbekal pengalaman kita, hanya berbekal ilmu kita, hanya berbekal kepedean kita, jangan sampai kita meremehkan ketawakalan, karena kita lemah.
Dan yang lemah tidak akan mampu bertahan di 10 hari terakhir kecuali dengan pertolongan Al-Qowii, Al-Matin, Al-Jabbar, Ar-Rahman, Ar-Rahim.
Kiat yang ketiga saudaraku yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, marilah kita memasuki 10 hari terakhir dengan husnudzon (berbaik sangka) kepada Allah.
Bahwa Allah akan memberikan taufiq kepada kita jika kita meminta, Allah akan membuat kita mendapatkan Lailatul Qadar dan sukses menutup Ramadhan tahun ini jika kita benar-benar berusaha dan berdoa, husnudzon kepada Allah.
"Kalau prasangka itu baik maka hasilnya akan baik, tapi kalau prasangka itu buruk maka hasilnya pun akan buruk." (HR. Thabrani)
Maka berbaik sangkalah kepada Allah, jika kita masuk di 10 hari terakhir dengan beristighfar, maka Allah tidak akan membuat kita lemah ketika beribadah.
Ketika kita masuki 10 hari terakhir dengan bertawakal, Allah akan memudahkan kita.
Apabila kita semangat, maka Allah akan berikan kemudahan.
Kalau kita bertekad untuk memperbaiki, kita beristighfar, dan kita bangkit, maka Allah akan memberikan kesempatan untuk menutup Ramadhan dengan baik.
Jangan down, jangan kalah sebelum berperang, jangan menyerah sebelum peluit tanda berakhirnya pertandingan ditiupkan.
Masih ada kesempatan untuk berubah, masih ada kesempatan untuk mendapatkan Lailatul Qadar yang lebih baik daripada 1000 bulan.
Saudaraku yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta'ala,
Keluarkan seluruh potensi kita, keluarkan seluruh tenaga kita, keluarkan seluruh kemampuan kita, dan sediakan waktu-waktu kita.
Dan yang terakhir, ini adalah partai final. Dan kekalahan yang paling menyakitkan adalah kekalahan di partai final.
Demikianlah beberapa tips agar kita bisa sukses di 10 malam terakhir Ramadhan.
Semoga kita dapat memanfaatkan bulan ini dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan ampunan serta rida dari Allah.
Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Itulah kumpulan contoh pidato tentang Ramadhan singkat selamat 5 dan 7 menit. Semoga bermanfaat!
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: