Sejarah zucchetto, penutup kepala yang dikenakan Paus Fransiskus
INDOZONE.ID - Zucchetto, yang dalam bentuk jamaknya disebut zucchetti, adalah penutup kepala yang sering dikenakan oleh rohaniwan Gereja Katolik Roma.
Kata "zucchetto" berasal dari bahasa Italia yang berarti "labu manis kecil," mengacu pada bentuknya yang mirip dengan potongan separuh buah labu.
Dalam bahasa Latin, topi ini dikenal sebagai pileolus. Meskipun ukurannya kecil, zucchetto memiliki peran yang cukup besar dalam tradisi Gereja.
Sejarah zucchetto, penutup kepala yang dikenakan Paus Fransiskus
Awalnya, zucchetto diciptakan untuk tujuan praktis. Pada masa lalu, banyak rohaniwan yang memangkas rambut di bagian atas kepala mereka sebagai tanda kesucian.
Namun, kondisi Gereja yang dingin dan lembab membuat mereka memerlukan penutup kepala untuk menjaga kehangatan.
Seiring waktu, fungsi zucchetto berkembang menjadi bagian integral dari pakaian keagamaan.
Baca Juga: Filosofi dan Sejarah Toga, Pakaian Seremoni Mahasiswa saat Wisuda sebagai Tanda Kelulusan
Zucchetto terbuat dari delapan panel kain yang dijahit bersama, dengan sebuah tali kecil di bagian atasnya. Warna zucchetto menunjukkan tingkatan dalam hierarki Gereja Katolik Roma.
Sri Paus mengenakan zucchetto berwarna putih, sementara para kardinal memakai yang berwarna merah.
Uskup dan mereka yang setingkat mengenakan zucchetto berwarna merah tua atau crimson.
Di lain sisi, imam dan diaken umumnya mengenakan zucchetto hitam, meskipun penggunaannya jarang ditemui di luar kalangan biara.
Menariknya, penampilan zucchetto sangat mirip dengan kopiah, penutup kepala tradisional Yahudi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Newadvent.org