Ilustrasi. (Medical News Today)
Tiroid merupakan kelenjar endokrin yang memproduksi hormon tiroid, yang bertugas meningkatkan metabolisme sel dan sintesis protein. Pertumbuhan sel tidak normal yang terjadi di dalam kelenjar tiroid mampu memicu timbulnya penyakit ini.
Tiroid berperan penting dalam produksi dan pengaturan hormon, serta pengaturan fungsi metabolisme. Kelenjar ini mengeluarkan tiga hormon yaitu T3 (triiodothyronine) dan T4 (tiroksin), yang mengendalikan metabolisme, serta kalsitonin yang mengatur kadar kalsium dalam darah.
Menurut data The American Thyroid Association yang di lansir oleh labtestsonline.org, diperkirakan bahwa 20 juta orang Amerika memiliki beberapa bentuk tiroid, dan sekitar 60 persen dari mereka yang menderita penyakit tiroid ini, tidak mengetahuinya.
Wanita lebih cenderung mengalami masalah tiroid daripada pria, dengan rasio 1 dari 8 wanita mengalami gangguan tiroid selama hidupnya.
Berdasarkan jenis penyakitnya, penyakit tiroid dapat disebabkan karena beberapa faktor, yakni:
Kondisi dimana terdapat produksi hormon tiroid berlebihan yang dapat disebabkan karena gangguan sistem kelenjar hipofisis di otak, kerusakan dan inflamasi pada kelenjar tiroid.
Hipertiroid bisa disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya obat tertentu seperti Amioradon, kelebihan konsumsi yodium, penyakit autoimun Graves, nodul tiroid, dan kanker tirod.
Berlawanan dengan hipertiroid, kondisi ini disebabkan karena produksi hormon tiroid yang kurang. Kurangnya produksi hormon dapat disebabkan oleh gangguan autoimun, riwayat operasi pengangkatan kelenjar tiroid, paparan tinggi terhadap iodin dan pengaruh obat yang mengandung litium.
Faktor lain yang dapat menjadi pencetusnya adalah obat-obatan hipertiroid yang tidak tepat dosis, radiasi yang digunakan untuk menangani kanker dan mutasi gen. Tiroidiatis atau radang tiroid seperti pada penyakit Hashimoto juga bisa menjadi penyebab.
Merupakan kondisi terjadinya pembesaran kelenjar tiroid yang disebabkan karena defisiensi yodium dalam asupan nutrisi sehari-hari. Namun, ada juga yang disebabkan oleh hipertiroid atau hipotiroid dan zat tiosianat di dalam rokok.
Merupakan benjolan yang tumbuh pada kelenjar tiroid. Benjolan ini dapat bersifat padat maupun berisi cairan. Kondisi ini pada umumnya disebabkan karena defisiensi yodium dan penyakit Hashimoto pada kasus hipotiroid.
Nodul tiroud juga bisa disebabkan beberapa faktor, misalnya keturunan, adenoma atau tiroid tumbuh abnormal, dan terlalu sering kena paparan radiasi.
Kanker tiroid adalah penyakit tiroid yang terjadi akibat munculnya jaringan kanker pada kelenjar tiroid.
Pembengkakan kelenjar tiroid di leher atau dikenal dengan gondok, biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri. Gejala gondok lainnya tergantung dari penyakit tiroid yang menjadi penyebabnya. Entah itu hipotiroid atau hipertiroid.
Ciri-ciri kelenjar tiroid yang membengkak karena hipotiroid, antara lain:
Sementara, ciri-ciri kelenjar tiroid yang membengkak karena hipertiroid antara lain:
Hipotiroidisme dan hipertiroidisme dapat menimbulkan komplikasi berupa koma miksedema dan krisis tiroid. Kedua kondisi tersebut merupakan kondisi gawat darurat yang harus segera ditangani.
Pada gondok, untuk mengetahui apakah ditemukan kondisi hipotiroid atau hipertiroid, dibutuhkan pemeriksaan lanjutan untuk memeriksa kadar hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid di leher. Gondok membutuhkan penanganan medis, mulai dari minum obat kelenjar tiroid sampai dengan tindakan operasi. Gondok tidak bisa hilang dengan sendirinya.
Segera ke dokter jika muncul gejala-gejala penyakit tiroid, yaitu muncul benjolan di leher atau gejala hipertiroidisme dan hipotiroidisme.
Jika kamu menderita sakit tiroid, lakukan kontrol rutin untuk pengobatan penyakit tiroid. Kontrol rutin ke dokter endokrin bertujuan untuk memantau perkembangan penyakit dan evaluasi pengobatan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: