Sampai sekarang, bau kaki nampaknya masih menjadi masalah yang cukup mengganggu bagi setiap orang.
Selain menimbulkan aroma tak sedap, bau kaki tentunya merusak penampilan dan menurunkan kepercayaan diri.
Apalagi, orang-orang di sekitar biasanya akan segan menegur si pemilik bau kaki karena takut menyinggung perasaan.
Sementara itu, orang yang bersangkutan pun menanggung rasa malu lantaran bau kaki yang menyengat.
Dalam istilah medis, bau kaki ini disebut bromodosis, karena adanya penumpukan keringat dan pertumbuhan bakteri di kaki.
Nah, supaya terhindar dari masalah bau kaki ini, kamu harus tau apa saja faktor penyebab bau kaki tidak sedap tersebut.
Daripada penasaran, langsung simak ulasan berikut ini, yuk!
Penyebab bau kaki paling sering berasal dari kurangnya menjaga kebersihan kaki. Apalagi, setelah berkegiatan di luar ruangan.
Karena itulah, penting untuk mencuci kaki dengan sabun antibakteri setiap hari.
Kaki pun harus dipastikan dalam keadaan kering secara menyeluruh, termasuk bagian sela-sela jari.
Keringat pada kaki merupakan salah satu faktor utama penyebab bau kaki.
Dilansir Health Line, jumlah keringat di kaki ternyata lebih banyak ketimbang bagian tubuh lain.
Biasanya, kaki berkeringat seperti itu dapat dipengaruhi oleh perubahan hormon, misalnya pada remaja atau ibu hamil.
Dalam beberapa kondisi, jika kaki berkeringat dibiarkan terus menerus, akan menimbulkan bau tidak sedap.
Beberapa orang cenderung mengenakan sepatu yang sama setiap hari lantaran sudah nyaman memakainya.
Namun, kebiasaan jarang ganti sepatu ini justru memicu tumbuhnya bakteri pada kaki hingga menimbulkan bau tak sedap.
Nah, buat kamu yang sehari-hari selalu pakai sepatu, sebaiknya siapkan minimal dua pasang sepatu ya.
Selain keringat, penyebab bau kaki lainnya yakni karena infeksi jamur.
Infeksi jamur yang membuat kaki berbau busuk ini juga disebut kurap kaki (tinea pedis) atau athlete's foot.
Menurut Alex Khor, ahli penyakit kaki, infeksi jamur lebih sering dialami orang yang suka olahraga.
Gejala infeksi jamur dapat dilihat dari perubahan warna kulit, kaki pecah-pecah, perih, dan gatal.
Belum banyak yang tau, bahwa konsumsi makanan yang salah dapat memicu penyakit bau kaki.
Di antaranya, makanan tinggi protein dan sulfur, serta makanan manis atau pedas.
Adapun makanan tinggi sulfur seperti bawang (merah, putih, bombai), kubis, kembang kol, dan ubi-ubian.
Sedangkan, makanan tinggi protein meliputi telur, ikan, dan daging merah.
Tak hanya makanan, ada pula minuman pemicu bau kaki, misalnya bir, susu, dan kopi espresso.
Bau kaki tidak hanya disebabkan karena kebiasaan buruk sehari-hari yang sering dilakukan, sadar atau tidak.
Ada kondisi medis tertentu yang memungkinkan seseorang memproduksi keringat jauh lebih banyak dari biasanya.
Kondisi itu disebut hiperhidrosis (keringat berlebihan secara tak normal), disebabkan oleh kelainan neurologis atau metabolisme.
Hiperhidrosis ini terjadi pada bagian tubuh, ketiak, dan wajah, serta tidak berhubungan dengan suhu tubuh atau olahraga.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: