Ilustrasi bercinta. (freepik/rawpixel)
Media sosial dihebohkan dengan video dewasa yang membuat netizen salah fokus. Dalam video tersebut, terlihat sepasang kekasih tengah bercinta namun Mr P pria bengkok sehingga sulit untuk melakukan penetrasi. Pihak wanita sampai harus membantu mengarahkan. Tak sedikit netizen yang malah mengomentari kondisi Mr P tersebut.
Kondisi Mr P yang bengkok dikenal dengan istilah penyakit Peyronie. Penyakit ini memengaruhi 3-9% pria di dunia. Meskipun banyak dialami oleh pria lanjut usia, namun tidak menutup kemungkinan mereka yang usianya lebih muda bisa merasakan hal yang sama. Contohnya seperti yang dialami oleh mantan suami Ani (bukan nama sebenarnya).
Kepada Indozone Ani menceritakan mantan suaminya mengalami kondisi Mr P bengkok ke kiri. Hal itu membuatnya ia dan sang mantan harus bercinta dengan posisi menyerong ke kiri.
“Dulu kami bisa eksplor gaya apapun, tapi harus serong ke kiri biar dia nyaman. Tapi kami paling sering pilih posisi doggy style dan misionaris. Kalau misionaris itu yang harus serong ke kiri atau kaki saya diangkat satu,” ujar Ani saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (23/7/2020).
Ia mengaku tak mengalami kesulitan saat bercinta walaupun Mr P mantan suaminya bengkok ke kiri. Sejak awal pun Ani sudah diberi tahu dengan kondisi tersebut. Hal itu membuatnya menyesuaikan diri dan mau bercinta dengan arah serong ke kiri. Sebab dirinya paham benar ketika bercinta kedua pihak harus merasakan kepuasan.
“Nggak sulit sih walau harus serong ke kiri. Kami tetap bercinta dengan nyaman dan sama-sama bisa meraih kenikmatan,” kata Ani.
Meskipun demikian, diakui olehnya ada beberapa kendala yang sempat ditemui.
“Jadi kalau oral seks posisi mulut saya harus serong ke kiri, terus pas penetrasi juga ribet karena harus menyesuaikan posisi Mr P dia yang bengkok ke kiri. Tapi selebihnya nggak ada masalah, dia juga tahan lama dan nggak ngeluh sakit pas bercinta walau harus serong kiri,” pungkas Ani.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: