Ilustrasi varian Omicron (Unsplash/akinbostanci)
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mengimbau masyarakat agar mewaspadai infeksi virus SARS-CoV-2, terutama subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Setelah meyebabkan empat kasus di Provinsi Bali, BA.4 dan BA.5 diyakini menjadi ‘biang kerok’ alias penyebab melonjaknya kasus COVID-19 Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Kemenkes menyebut kerabat Omicron ini cukup menular dan memiliki kemampuan kebal dari perlindungan vaksin COVID-19.
"Yang mungkin perlu kita waspadai yaitu immune escape," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers, Jumat (10/6/2022).
Menurut Syahril pemerintah saat ini telah mendeteksi satu kasus subvarian Omicron BA.4 dan tiga kasus BA.5.
Baca juga: Omicron Mengancam, BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Bali, Aturan Masker Akan Diperketat Lagi?
Empat pasien itu dilaporkan telah menerima minimal dua dosis vaksin dan bahkan seorang sudah menerima empat dosis vaksin COVID-19.
"Artinya dia menghindar dari imunitas seseorang itu, ini memiliki kemungkinan dia bisa menghindar, lolos dari perlindungan kekebalan yang sudah ada pada seseorang yang melalui vaksinasi ataupun melalui kekebalan alamiah yang didapat," imbuhnya.
Syahril mengungkap subvarian BA.4 dan BA.5 juga memiliki kemungkinan penyebaran virus yang lebih cepat dibandingkan varian Omicron sebelumnya yakni BA.1 dan BA.2.
Selain itu, dua subvarian Omicron terbaru ini juga memiliki kemampuan penurunan terhadap terapi antibodi monoklonal.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: