Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menambahkan istilah "Game Disorder" ke dalam Klasifikasi Penyakit Internasional. Ini mengacu pada orang yang kecanduan video dan game lain dan tidak bisa berhenti.
Menurut WHO, bermain game menjadi gangguan jika kita tidak dapat mengontrol berapa lama kita bermain dan kapan harus berhenti. Ketika ini terjadi, maka hal ini tentu akan mengendalikan hidup kita, memengaruhi situasi sehari-hari, dan memengaruhi rutinitas harian.
Baca Juga: Jung Ho-yeon "Squid Game" Isi Peran Sebagai NUSA Commissioner di PUBG Mobile
Pejabat WHO mengatakan bahwa game yang berlebihan adalah gangguan serius yang harus diawasi dengan ketat.
Untuk seseorang bisa dianggap memiliki gangguan permainan, perilaku tersebut harus berlangsung setidaknya selama satu tahun, baik terus-menerus atau bertahap. Gamer memprioritaskan game di atas kehidupan keluarga, bertemu dengan teman-teman dan pergi ke sekolah. Parah banget!
Baca Juga: Game Iron Man Sedang Digarap EA Motive dan Marvel Games, Kapan Rilisnya?
Di satu sisi penelitian telah menunjukkan bahwa bermain video game dapat membantu dengan masalah seperti depresi dan demensia. Namun, game sangat adiktif dan banyak orang bermain untuk waktu yang lebih lama daripada yang jangka waktu yang seharusnya.
Akibatnya, orang dipecat karena tidak masuk kerja atau bolos sekolah dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, kebanyakan dari mereka bahkan terus melanjutkan kecanduannya tanpa melakukan perubahan atau penanganan apapun meskipun mereka menyadari risiko negatifnya.
Baca Juga: Set Up Gaming di Luar Nalar! Cocok Buat Gamers yang Punya Ruangan Sempit
Penulis: Jihan Rienita
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: