Kategori Berita
Media Network
Selasa, 04 OKTOBER 2022 • 21:00 WIB

Mahasiswa Ini Bikin Karya Tulis Soroti Masalah Kesehatan Indonesia, Ini Hasilnya

Para pemenang writing competition. (Dok Djarum)

Mahasiswa gen z dan milenial mencoba buat karya tulis yang menyoroti masalah kesehatan di Indonesia hingga akhirnya dapat beasiswa. Siapa saja mereka?

Misalnya karya tulis  kategori eksakta berjudul Oksimeter Janin Non-Invasif Untuk Mendeteksi Hipoksia Kandungan Menggunakan Kontrol  Optode dan Algoritma Ekstraksi Sinyal Janin oleh Najla Rasikha Putri Harza dari Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.

Najla Rasikha Putri Harza menjelaskan, memilih topik Oksimeter Janin Non-Invasif Untuk Mendeteksi Hipoksia Kandungan Menggunakan Kontrol  Optode dan Algoritma Ekstraksi Sinyal Janin karena menurut WHO, 23 persen kematian bayi yang baru  lahir disebabkan oleh Birth Asphyxia.

Baca Juga: Dekat dengan Kita, 3 Hal Ini Berisiko Berbahaya Selama Kehamilan

Asfiksia terjadi ketika otak bayi dan organ tidak mendapatkan cukup oksigen  dan nutrisi sebelum, selama, atau tepat setelah lahir. Salah satu cara untuk mencegah asfiksia adalah dengan  memonitor kondisi bayi secara berkala.

"Maka dikembangkan alat oksimeter janin yang non-invasif agar dapat  digunakan secara aman dan portable di mana saja. Metode alat yang diajukan menggunakan Optode Control and  Fetal Signal Extraction Algorithm. Metode ini menangkap sinyal gabungan dari Ibu dan janin, lalu dengan algoritma  ekstraksi akan memisahkan sinyal janin, dan menghasilkan informasi terkait tingkat dan status SpO2 janin," katanya.

Mereka pun memenangkan Writing Competition Beswan Djarum 2021/2022, merupakan salah satu kelanjutan dari berbagai pelatihan soft skills yang telah diberikan setelah sebelumnya menerima pelatihan Leadership Development.

Program Officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation Lounardus Saptopranolo mengatakan, melalui karya tulis Writing Competition pihaknya berusaha mewujudkan hasil pemikiran yang cerdas, kreatif, dan inovatif yang mampu menjawab tantangan serta permasalahan di sekitar masyarakat.

"Hal ini merupakan upaya kami  untuk mendorong mereka agar dapat berkontribusi di tengah  masyarakat. Kami mengapresiasi pemikiran generasi muda terlebih dari karya tulis pemikiran mereka muncul ide-ide baru yang diharapkan menjadi langkah awal kontribusi  mereka pada Indonesia," katanya, dilansir ANTARA.

Pihaknya berharap, program ini dapat mendorong dan mempersiapkan pemimpin yang tidak hanya cerdas dan berkarakter kuat. Mereka juga bisa kritis dan kreatif dalam menciptakan solusi atas fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar. 

Para finalis tingkat nasional telah melakukan presentasi karya tulis yang diuji  langsung oleh dewan juri, antara lain Prof Ronny Rachman Guru Besar dari Institut Pertanian  Bogor, Joko Intarto sebagai CEO Jagaters yang mengelola 34 studio produksi video conference di Jakarta, serta  Zulfika Satria Kusharsanto, seorang perekayasa ahli muda di Badan Riset dan Inovasi Nasional.

 

Baca Juga: Hasil Tak Khianati Usaha, PNS Cantik dari Riau Berhasil Raih Beasiswa Wanita ke Inggris

Ketua Dewan Juri Tingkat Nasional  Prof Ronny Rachman mengungkapkan, pihaknya senang sekali bisa melihat langsung 16 finalis mempresentasikan karya tulisnya.

Hal yang paling menggembirakan adalah tahun  ini topik yang diangkat cukup beragam dan relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat seperti memanfaatkan bahan alami untuk pengobatan dan kesehatan, kepedulian terhadap atlet, permasalahan pencemaran lingkungan, serta permasalahan manajemen energi terbarukan.

"Kami dewan juri memilih karya tulis Aplikasi berSATU dan Oksimeter Janin Non-Invasif karena ide mereka menarik  dan solutif. Isu di bidang olahraga masa depan atlet dan kesehatan bayi akibat kekurangan oksigen adalah isu yang  kerap terjadi di tengah masyarakat," ujarnya.

Para juri berharap, karya tulis mereka ini menjadi langkah awal generasi muda yang  peduli terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat, sekaligus hasil pemikiran yang cemerlang dari para  generasi muda sangat berharga untuk membangun bangsa di masa mendatang.

Dalam ajang ini, ada juga kategori noneksakta dengan judul BerSATU: Aplikasi Terintegrasi Untuk Memaksimalkan Potensi Atlet Serta Mempersiapkan Dan Menjamin  Masa Depan Atlet Indonesia oleh Andi Ameera Sayaka Cakravastia dari Institut Teknologi Bandung.

Andi Ameera Sayaka Cakravastia mengaku mengangkat topik mengenai BerSATU: Aplikasi Terintegrasi Untuk Memaksimalkan Potensi Atlet Serta Mempersiapkan Dan Menjamin Masa Depan Atlet Indonesia ini berlatar belakang epedulian terhadap para pahlawan olahraga Indonesia yang harus berjuang sekuat tenaga demi  mendapatkan kehidupan kayak selepas karier olahraganya.

Aplikasi "berSATU" dilengkapi dengan berbagai fitur  bantuan berupa layanan serta edukasi dari berbagai aspek yakni, karir atlet profesional, finansial, kesehatan mental, pendidikan, dan sosial.

"Melalui aplikasi terintegrasi "berSATU" diharapkan dapat membantu menyelesaikan  permasalahan dengan memaksimalkan potensi atlet serta membantu para atlet mempersiapkan masa depannya," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Mahasiswa Ini Bikin Karya Tulis Soroti Masalah Kesehatan Indonesia, Ini Hasilnya

Link berhasil disalin!