Ilustrasi anak yang sehat dan perlu dijaga agar terhindar dari stunting. (Freepik)
Stunting masih menjadi penyakit pada anak yang prevalensinya tinggi di Indonesia. Padahal, stunting bukanlah penyakit keturunan dan dapat diantisipasi.
"Stunting bisa dicegah bahkan dari awal sejak 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Jadi, bagaimana mempersiapkan ibu-ibu ini tetap sehat dari sejak hamil dan menyusui," ucap spesialis anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito, dr Irma Sri Hidayati, dalam webinar dilihat, Senin (26/12/2022).
Baca Juga: Cegah Bayi Lahir Stunting, Dokter Boyke Sarankan Wanita Hamil di Usia 20 Tahun ke Atas
Lebih jauh, dr Irma membagikan tips mencegah terjadinya stunting pada anak. Apa saja ya?
Menurut dr Irma, melakukan pemantauan pertumbuhan pada balita dan anak merupakan cara pertama dalam mencegah stunting.
"Pemantauan pertumbuhan ini bisa dilakukan di pos pelayanan terpadu (posyandu) dengan mengukur pertambahan berat badan anak dan mengukur tinggi badan anak untuk anak usia di atas 2 tahun," ujarnya.
Upaya kedua yakni memberikan air susu ibu (ASI) secara eksklusif selama enam bulan, dan memberikan makanan pendamping air susu ibu (MPASI) yang berkualitas.
Baca Juga: Waspada! Anemia Pada Ibu Hamil, Bisa Pengaruhi Gizi Anak dan Sebabkan Stunting
Pemberian MPASI termasuk memenuhi kebutuhan protein hewani, untuk mendukung tambah panjang dan tinggi badan anak.
Upaya lainnya untuk mencegah stunting yakni dengan mendeteksi gizi anak melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan anak di posyandu. Kemudian, dicari apakah anak mengalami gagal tumbuh, kurang gizi, ataupun gizi buruk.
"Kita bisa melakukan pencegahan (stunting), mulai dari konsepnya diperbaiki, haknya dipenuhi, diberikan nutrisi yang tepat, setelah anak lahir diberikan ASI eksklusif, dipantau pertumbuhannya, MPASI berkualitas," tandasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: