Ilustrasi makanan bergizi (Freepik/vasiliybudarin)
Dokter Spesialis Gizi, dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK., FINEM mengatakan, Indonesia bebas stunting dapat tercapai apabila terpenuhinya pemberian nutrisi adekuat selama 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Dia menuturkan, alangkah lebih baik lagi, jika pemberian nutrisi dipenuhi selama siklus kehidupan seseorang.
Nutrisi adekuat diperlukan sejak awal kehamilan, menyusui, pemberian MPASI hingga anak berusia 2 tahun.
Baca juga: Hari Gizi Nasional: Ini 5 Makanan yang Murah dan Mudah Didapat untuk Cegah Stunting
“Nutrisi yang adekuat artinya harus memenuhi seluruh unsur nutrisi, termasuk protein. Jika pemenuhan energi seseorang cukup tetapi jumlah protein tidak memadai, tentu akan mengganggu pembentukan sel-sel yang sehat," ungkap ujar dr. Marya W Hartono saat menghadiri Media Brief Hari Gizi Nasional "Pentingnya Protein untuk Cegah Stunting" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2023).
"Demikian pula bila terjadi defisiensi unsur nutrisi lain. Makanan sumber protein akan menyediakan asam amino bagi tubuh kita,:" sambungnya.
Lebih lanjut kata dr Marya, protein dari makanan sehari-hari dapat berasal dari sumber hewani dan nabati.
Baca juga: Menkes Sebut Cuma 20 Persen Anak Stunting Sembuh usai Dirawat: Kalau Telat Kayak Kanker
Contoh protein hewani ialah putih telur, ikan, ayam, daging merah, hingga susu. Sedangkan sumber nabati, di antaranya tahu, tempe, maupun kacang-kacangan. Semua sumber protein bermanfaat baik bagi tubuh manusia.
"Protein hewani membantu pembentukan otot, menjaga massa otot, lebih mudah dicerna. Walaupun demikian, beberapa protein nabati dari soy (kedelai) juga mudah dicerna seperti protein hewani," jelasnya.
Dia melanjutkan, pemenuhan asupan protein sangat penting untuk mencapai kesehatan optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Tentunya pemenuhan sumber protein ini tetap sesuai dengan kebutuhan gizi tubuh seseorang agar mencapai kesehatan yang optimal terutama buat anak untuk pertumbuhan dan perkembangan,” tandasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: