Memasuki pekan arus mudik, beberapa keluarga terbiasa melakukan perjalanan mudik dengan berkendara motor. Namun perlu hati-hati akan sejumlah risiko di perjalanan, terutama saat mudik membawa anak-anak.
Terkait dengan hal ini, spesialis anak dr Kurniawan Satria Denta menjelaskan, ada banyak risiko membawa bayi mudik menggunakan motor.
Pasalnya, usia bayi meruoakan usia yang sangat rentan mengalami cedera kepala, leher, dan tulang belakang. Terlebih sebanyak 30 persen bobot bayi terdapat di kepala dan leher yang belum mampu menopang kepala.
"Secara biomekanik kepala bayi jadi seperti bandul yang bisa berayun tanpa tahanan yg cukup," terang dr Denta dalam keterangannya, Rabu (19/4/2023).
Dijelaskan dr Denta, terdapat 5 risiko yang bisa terjadi ketika mengajak bayi mudik menggunakan motor:
Membawa bayi di perjalanan mudik menggunakan motor mempunyai risiko yang sangat tinggi, misalnya berupa cedera kepala berat, perdarahan otak, dan risiko lainnya. Sebenarnya, bayi yang diayun-ayunkan saja bisa mengalami risiko shaken baby syndrome.
Baca juga: Dear Pemudik! One Way Hari Ini Diperpanjang hingga Pukul 24.00
Tidak hanya shaken baby syndrome, mengajak bayi menggunakan motor dapat menyebabkan trauma multiple. Artinya, terdapat cedera pada beberapa bagian tubuh bayi yang terjadi secara bersamaan, seperti pendarahan rongga perut, patah rusuk, dan tungkai.
Sebenarnya, bayi belum bisa mengatur gerakan dengan bebas. Maka itu, ketika merasa terjepit, bayi tidak bisa memperbaiki gerak tubuhnya sendiri. Hal inilah yang membuat beberapa bayi mengalami cedera.
Baca juga: Kementerian PUPR Sediakan 146 Sarana Air Bersih Dukung Mudik Lebaran
Bayi juga memiliki risiko terkena hipotermia atau kedinginan jika dibawa perjalanan jauh dan berjam-jam.
"Risiko lainnya yang dapat terjadi pada bayi adalah hipotermia atau kedinginan. Bayi! Gak boleh! Kedinginan! Bayi dengan hipotermia risiko tinggi untuk mengalami gangguan pernapasan, metabolisme, sampai gangguan kesadaran," tulis dr Denta.
Pada beberapa kasus yang pernah ditangani dr Denta, mendapati cedera kepala saat mengendarai motor dapat membuat kesadaran bayi menurun.
"Pada beberapa kasus lain yang pernah saya tangani, cedera kepala pada bayi (atau hipotermia juga) bisa membuat kesadaran bayi menurun, bayi letoy jadi gak bisa minum, dipaksa minum terjadi aspirasi atau tersedak, ya jadi batuk-batuk," katanya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: