Jalan Kaki Jadi Olahraga Paling Aman untuk Orang yang Baru Operasi Jantung

Ilustrasi jalan kaki.

INDOZONE.ID - Jalan kaki menjadi olahraga paling aman untuk orang yang baru selesai menjalani operasi jantung. Hal itu disampaikan oleh pakar bedah toraks kardiovaskular dr. Dicky Allgheri Wartono, Sp.BTKV (K). Hal yang bisa dilakukan seperti jalan pagi selama 15 menit.

Menurut dia, berolahraga merupakan kegiatan wajib usai menjalani operasi jantung. Prinsipnya, dilakukan secara teratur serta disesuaikan dengan kemampuan tubuh.

"Seminggu istirahat satu atau dua kali. Tiap hari diusahakan harus olahraga," kata Dicky seperti dilansir Antara, Kamis (13/7/2023).

Di sisi lain, orang yang baru menjalani operasi jantung perlu didampingi selama dua pekan. Saat memilih olahraga, juga sebaiknya mempertimbangkan kesanggupan pendamping.

Baca Juga: Manfaat Jalan Kaki 10 Ribu Langkah: Bisa Kurangi Stres hingga Cegah Risiko Depresi

"Karena yang menemani pasti bisa mengikuti karena orang sehat pasti bisa jalan. Beberapa pasien atlet maraton lari 10 km kena serangan jantung lalu operasi, dia ingin lari kuat 1 km tetapi yang mengikutinya belum tentu," sambungnya.

Selain beraktivitas fisik rutin, dia juga menyarankan untuk tidak merokok, karena hal itu merupakan faktor risiko masalah jantung. Lebih baik mengonsumsi makanan sehat demi pemulihan, termasuk memilih hidangan yang tidak menimbulkan penumpukan kolesterol jahat dan gula.

Khusus untuk orang yang memiliki penyakit metabolik, seperti diabetes dan hipertensi, perlu menangani penyakit dengan baik.

"Tetapi untuk yang tidak diabetes gula darahnya harus di bawah 110 atau bahkan di bawah 100 mg/dL," katanya.

Sementara untuk pasien tekanan darah tinggi, tekanan darah sistoliknya harus di bawah 130 mmHg atau bahkan di bawah 120 mmHg.

Baca Juga: Jangan Rebahan! Ahli Sarankan Jalan Kaki 2 Menit usai Makan untuk Cegah Risiko Diabetes

Saat ini, di antara berbagai teknologi medis terkini untuk memberi pertolongan pertama pada kasus penyakit jantung salah satunya melalui Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS) atau bedah invasif minimal.

Teknologi ini memungkinkan sayatan kurang dari 5 cm di bawah dada sehingga tindakan bedah untuk katup jantung tidak lagi dilakukan dengan cara membelah tulang dada (sternotomi) yang kadang membutuhkan waktu lama untuk penyembuhannya.

Menurut Dicky, MISC terbukti aman sehingga tidak menimbulkan komplikasi yang tidak diperlukan, sangat tolerable, memungkinkan pasien segera kembali beraktivitas dan pulih, serta tidak ada masalah luka.