INDOZONE.ID - Seorang emak-emak asal Inggris bernama Emma Morrissey, meninggal dunia karena operasi penurunan berat badan (gastric) yang dilakukannya di Turki gagal.
Ibu dua anak itu awalnya hendak melakukan operasi gastric, yaitu prosedur pemisahan lambung, dimana akan dibuat kantong lambung kecil di bagian atas lambung dan bagian bawah lebih besar.
Setelah itu, usus halus akan dipotong dan dihubungkan dengan bagian lambung yang berukuran kecil.
Alami Pendarahan saat Operasi
Ilustrasi operasi
Wanita berusia 44 tahun itu meregang nyawa setelah ahli bedah gagal membendung pendarahan internal yang terjadi saat operasi.
Dikutip dari The Sun, Emma awalnya tidak memenuhi kriteria untuk operasi penurunan berat di NHS. Dia kemudian pergi ke luar negeri dengan biaya operasi yang lebih murah.
Baca Juga: Dengan Teknologi Anyar, Operasi Jantung Bisa Lebih Aman dengan Rasa Sakit Minimal
Emma menjalani operasi penurunan berat badan pada 7 Juli tahun lalu di Turki. Prosedur operasi seharusnya hanya berlangsung sekitar tiga jam.
Tapi petugas medis mengatakan kepada keluarganya bahwa operasi tersebut memakan waktu yang cukup lama, karena terjadi komplikasi setelah Emma mengalami pendarahan internal.
Sedihnya, Emma dinyatakan meninggal dunia keesokan harinya, setelah menderita sejumlah serangan jantung akibat kehilangan darah.
Didiagnosis Alami Serangan Jantung
Emma Morrissey, wanita yang meninggal saat operasi penurunan berat badan
Dalam keterangan di sertifikat kematian medis dari Turki, Emma yang sempat bertunangan sebelum pergi operasi itu dinyatakan meninggal karena serangan jantung.
Namun, kematian Emma di ruang operasi dirasa janggal dan menyita perhatian beberapa pihak.
Baca Juga: Mengenal Operasi Cochlear Implant, Solusi Mengatasi Gangguan Pendengaran
Dalam proses pemeriksaan yang dipimpin oleh petugas koroner senior di Cheshire, Jacqueline Devonish mendengar jika ahli bedah menghentikan operasi dan mengatasi pendarahan itu, Emma tidak akan meninggal.
"Seandainya pendarahannya dapat dihentikan pada saat penemuan, Emma akan selamat. Ada bukti bhawa perut Emma telah menjalani prosedur operasi," kata Devonish.
"Perawatan yang ditawarkan kepada Emma tidak mengandung faktor pembekuan dan trombosit yang cukup untuk membendung pendarahan,"sambungnya.
Pihak keluarga menilai bahwa Emma adalah wanita baik hati dan selalu mengutamakan orang lain.
"Emma adalah orang luar biasa yang menyentuh kehidupan setiap orang yang dia temui. Dia baik hati, penuh kasih sayang, dan selalu mengutamakan orang lain," kata pihak keluarga.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Sun