INDOZONE.ID - Seorang pria asal Skotlandia mengalami robek di bagian tenggorokannya sebesar 0,08 inci, karena intensitas bersin yang cukup kuat.
Pria yang tak diketahui namanya itu ternyata mencoba meredakan bersin yang dialaminya dengan mencubit hidung, serta menutup mulutnya sambil mengemudi. Namun aksinya justru berujung petaka hingga dibawa ke rumah sakit.
Setelah dilarikan ke rumah sakit, baru diketahui bahwa pria itu menderita alergi rinitis, peradangan yang terjadi di rongga hidung akibat reaksi alergi.
Alergi rinitis dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, mulai dari debu tungai dari karpet, bulu hewan, spora jamur, kecoa hingga serbuk sari tanaman.
Baca Juga: Waspada! Tahan Bersin Bisa Picu Gendang Telinga hingga Pembuluh Darah Pecah
Berkaca dari kasus itu, dr. Rasads Nisirovs dari Dundee University mengingatkan tentang bahaya menahan bersin. Pasalnya, intensitasnya 20 kali lebih besar dari bersin biasa.
"Semua orang harus tahu untuk tidak menahan bersin dengan memencet hidung selagi menutup mulutnya, hal ini dapat menyebabkan lubang pada trakea," ujar dr Rasads seperti dikutip dari Lad Bible.
Ilustrasi pria menahan bersin dengan mencubit hidung
Usai diperiksa, pria itu pun menjalani rawat inap dan diobservasi kondisinya selama 24 hingga 48 jam, guna mengetahui adanya kerusakan lain efek dari aksinya menahan bersin.
"Tatalaksana konservatif merupakan pilihan untuk perawatan pada pasien robekan trakea yang stabil secara klinis dan tidak membutuhkan ventilator hanya karena robekan kecil," kata dokter.
"Pasien harus diawasi secara ketat selama 24 sampai 48 jam untuk mengetahui adanya kerusakan lainnya," tambahnya.
Baca Juga: Bersin Tiap Kali Terkena Cahaya, Begini Penjelasan Tentang 'Photic Sneeze Reflex'
Dalam laporan British Medical Journal (BMJ) bulan ini yang berjudul "Robekan Trakea Spontan yang Timbul Setelah Bersin", dijelaskan bahwa pria Skotlandia itu sudah dipulangkan setelah dua hari dilakukan pemantuan.
Dia diberikan pereda nyeri dan obat untuk alergi rinitis yang dideritanya. Robekan di tenggorokan yang dialaminya pun dalam proses penyembuhan setelah lima hari.
"Tidak ada obat antibiotik yang diresepkan untuk pasien. Dokter bedah kardiotoraks juga dihubungi untuk diminta pendapat dan mengatakan bahwa kasus ini tidak mengindikasikan dibutuhkannya pembedahan," imbuh dr. Rasads.
Writer: Putri Surya Ningsih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Ladbible