Ilustrasi transplantasi rahim yang sukses dilakukan RS Korea Selatan untuk pertama kali di dunia.
INDOZONE.ID - Setelah menikah pada 2021, seorang perempuan dengan sindrom MRKH (Mayer Rokitansky Kuster Hauser) atau kelainan lahir tanpa rahim, bertekad untuk dapat memiliki buah hati.
Karena itu, dia pun memutuskan mencari bantuan medis ke Rumah Sakit Samsung Seoul. Rumah sakit ini sudah melakukan persiapan untuk menjalankan tranplantasi rahim sejak 2019 silam.
Setelah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan, serta penilaian oleh Komite Etika Kesejahteraan Hidup (IRB), Rumah Sakit Samsung Seoul lantas melakukan berbagai penelitian klinis dan bersiap membantu mewujudkan impian perempuan tersebut.
Namun, perjalanan untuk mencapai keberhasilan tidak mudah. Tim transplantasi menemui hambatan pada upaya pertama mereka pada bulan Juli 2022, ketika transplantasi rahim pertama kali dilakukan.
Pada saat itu, rahim yang ditransplantasikan mengalami masalah dengan aliran darah arteri dan vena, yang mengharuskan pengangkatan organ tersebut setelah dua minggu operasi.
Kesempatan kedua datang enam bulan kemudian pada Januari 2023, ketika datang seorang pendonor usia 40-an dan telah melahirkan sebelumnya, dengan kecocokan golongan darah yang sesuai.
Baca Juga: Transplantasi Rahim Pertama dari Pendonor Masih Hidup Berjalan Sukses, Biayanya Nyaris Setengah Miliar
Berbekal kegagalan sebelumnya, tim transplantasi rahim memutuskan untuk memperbaiki setiap aspek prosedur, mulai dari pengangkatan organ donor hingga pelaksanaan transplantasi, dengan tujuan mencapai kesempurnaan.
Operasi ini pun berhasil. Pasien mengalami menstruasi pertamanya setelah 29 hari pasca operasi.
Ini menunjukkan bahwa rahim yang ditransplantasikan telah sukses melekat. Selain itu, setelah rutin dilakukan pengecekan hingga enam bulan setelah operasi, tidak ditemukan tanda-tanda penolakan, menegaskan bahwa rahim yang ditransplantasikan sepenuhnya terintegrasi dengan tubuh pasien.
Meski begitu, tantangan utama sebenarnya terletak pada aspek pendanaan. Bagaimana tidak, dalam sistem asuransi kesehatan Korea Selatan, upaya untuk melakukan prosedur bedah baru seperti ini hanya dapat dianggap sebagai ‘penelitian klinis’. Hal ini menjadikan untuk melakukan transplantasi rahim dibutuhkan biaya yang sangat tinggi.
Ilustrasi transplantasi rahim yang sukses dilakukan RS Korea Selatan untuk pertama kali di dunia.
Untungnya, sejumlah donatur pribadi dan yayasan yang telah mendukung penelitian medis, termasuk tim produksi drama TVN ‘Wise Doctor Life’ atau Hospital Playlist, termasuk artis pemeran Chae Song-hwa dan profesor Oh Su-yeong memberikan dukungan finansial melalui sumbangan penelitian.
"Donasi yang dilakukan tim produksi drama Hospital Playlist terjadi karena mereka kenal dengan Profesor Oh Sooyoung dari departemen kebidanan dan ginekologi, yang juga konsultan drama tersebut. Beliau juga tergabung dalam tim yang akan melakukan operasi transplantasi rahim,” kata salah satu perwakilan Rumah Sakit Samsung Seoul.
Profesor Park Jae-beom, yang memimpin tim transplantasi rahim, menyampaikan perasaannya tentang keberhasilan ini. Menurutnya, sebagai kasus pertama di Korea, tim transplantasi sangat hati-hati dalam melaksanakan prosedur yang dapat membuka jalan baru bagi pasien atau perempuan dengan sindrom MRKH ke depannya.
"Meskipun melalui kegagalan pertama yang menyakitkan, kami bersama pasien berhasil mengatasi rintangan tersebut, dan kini dengan aman rahim telah melekat, membuka langkah pertama menuju kehadiran bayi yang sangat diinginkan oleh pasien," kata Park, mengutip Naver, Sabtu (6/1/2024).
Baca Juga: Hore! Transplantasi Rahim Pertama di Inggris Berhasil, Pendonor Berusia 40 Tahun
"Dengan dukungan besar dari pasien, tim medis, dan para donatur yang turut berkontribusi pada penelitian ini, kami telah mencapai pencapaian ini. Kami berkomitmen untuk melakukan yang terbaik dalam sisa proses ini dan berharap agar harapan terus bersinar bagi pasien dan keluarganya," tambah Profesor Lee Yoo-young, yang juga terlibat dalam operasi ini.
Kini pasien tengah menanti kelahiran anak pertamanya. Keberhasilan proses ini turut menjadi bukti bahwa setelah melalui kesulitan dan keputusan sulit, harapan pasien dan semua yang mendukungnya tidak sia-sia.
Pada akhirnya, prestasi ini bukan hanya tentang pencapaian medis semata, tetapi juga tentang memberikan harapan dan kemungkinan baru bagi perempuan yang mengalami kesulitan hamil dan melahirkan.
Karena itu, Rumah Sakit Samsung Seoul berencana untuk melanjutkan upaya ini dengan mempersiapkan transplantasi rahim untuk pasien lain, termasuk mereka yang menderita MRKH atau kesulitan hamil akibat masalah rahim lainnya.
Sementara itu, saat ini, Rumah Sakit Samsung Seoul telah mencatat lebih dari 100 kasus keberhasilan transplantasi rahim, membuatnya menjadi pusat perhatian dalam dunia medis internasional.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Naver