INDOZONE.ID - Rumah Sakit Mitra Keluarga, Surabaya memberikan klarifikasi usai beredar sebuah video di media sosial tentang seorang pasien pria yang ngamuk di sebuah rumah sakit lantaran protes soal harga cek gula darah. Dalam videonya pria tersebut protes usai mendapat tagihan pemeriksaan cek lab gula darah HbA1C yang dianggap terlalu tinggi.
Dalam video yang beredar, pria itu heran kenapa harga pemeriksaan gula darah HbA1C di rumah sakit tersebut mencapai Rp1 juta, padahal katanya pemeriksaan di luar hanya berkisar Rp200 ribu.
Tidak berhenti sampai di situ, pria tersebut juga protes karena biaya suntik dan obat mencapai Rp2 juta.
"Jangan saling lempar, tanggung jawab. Itu ngomong bagian ini bagian ini, sumbernya mana, saya mau ketemu orangnya siapa yang bikin. Masa HbA1C itu Rp1 juta, di luar cuman Rp200 sekian. Suntik masukkan obat gitu aja Rp2,6 juta. Gila enggak harganya," ujar pria dalam video itu, seperti dilihat Indozone, Sabtu (6/4/2024).
Usai viral dan menggegerkan dunia maya, pihak Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya pun buka suara.
Pihak RS Mitra Keluarga Surabaya menyampaikan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan pasien dan keluarga, buntut viralnya video tersebut.
"Sehubungan dengan video yang beredar beberapa waktu lalu, kami dari pihak Mitra Keluarga hendak meluruskan beberapa hal agar masyarakat mendapat informasi yang utuh atas insiden yang telah terjadi," tulis perwakilan RS Mitra Keluarga kepada Indozone melalui pesan singat.
"Beberapa waktu lalu, tersebar video yang memperlihatkan seseorang menyampaikan komplain pada karyawan Mitra Keluarga Satelit (Sukomanunggal) Surabaya."
Pasien datang ke IGD pada Sabtu, 30 Maret 2024. Tenaga medis Mitra Keluarga pun segera melakukan tindakan yang diperlukan.
"Sebelum tindakan, pihak Mitra Keluarga telah menyampaikan informasi mengenai tindakan, administrasi, serta biayanya. Istri, sebagai penanggung jawab pasien pun sudah memahami dan menyetujui tindakan tersebut."
"Persetujuan ini pun ditandai dengan tanda tangan persetujuan tindakan medis beserta biaya. Petugas medis juga telah menjelaskan efek samping dari obat tersebut."
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wawancara