Ilustrasi para jemaah haji di Tanah Suci
INDOZONE.ID - Para jemaah haji diimbau untuk beradaptasi dengan cuaca di Arab Saudi agar terhindar dari heat stroke atau serangan panas.
Mengingat suhu di Tanah Suci pada musim haji ini diperkirakan mencapai 40 derajat celcius.
Heat Stroke ditandai dengan peningkatan suhu tubuh yang tidak normal, serta gejala fisik yang menyertainya, termasuk perubahan fungsi sistem saraf.
Kasi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah, Dokter Leksmana mengimbau para jemaah haji, khususnya lansia untuk meningkatkan kesehatan tubuh.
"Jemaah haji, khususnya lansia, sebaiknya sudah mempersiapkan kondisi dan menjaga serta meningkatkan kesehatan dirinya, terlebih sebelum melaksanakan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci, termasuk juga harus mengenali kondisi gejala heat stroke," kata Leksmana.
Baca Juga: Kemenkes Sarankan Jemaah Haji Perbanyak Istrahat Usai Puncak Ibadah Haji
Gejala heat stroke yang tidak segera ditindaklanjuti, kata dokter Leksmana, dapat berdampak buruk pada kesehatan.
"Sebab, gejala heat stroke jika tidak segera ditindaklanjuti dapat berdampak buruk pada kesehatan jemaah," sambungnya.
Dokter yang akrab disapa dr.Leks ini mengatakan bahwa cuaca panas dapat mengganggu kesehatan para jemaah.
Adapun gejala yang bisa muncul ialah dehidrasi, serangan panas, lemas, hilang fokus dan rusaknya permukaan kulit.
Lantaran berdampak buruk pada kesehatan, dr. Leks membeberkan sejumlah tips yang bisa dilakukan untuk menghindari heat stroke, antara lain:
1. Banyak minum air putih, tanpa harus menunggu haus. Dia mengatakan, upayakan untuk minum tiga sampai empat liter air atau setara dengan 12 sampai 16 gelas sehari.
"Minum air putih yang banyak, hindari meminum air kopi atau teh, apalagi yang mengandung gula," kata dr. Leks.
2. Semprot wajah dengan air bersih untuk mengurangi panas di kulit.
Baca Juga: Jamin Perawatan Calon Haji Indonesia, Kemenkes Jalin Kerja Sama dengan RS Arab Saudi
3. Gunakan alat pelindung apabila melakukan aktivitas di luar hotel atau penginapan. Misalnya payung, kaca mata hitam, pelembap kulit, sunscreen dan masker medis.
"Jangan lupa pakai baju longgar dan nyaman untuk dapat mencegah naiknya suhu tubuh, berlindung dari sengatan matahari langsung, dan istirahat yang cukup," kata dr. Leks.
Lebih lanjut dr.Leks berpesan untuk mengkonsultasikan kondisi kesehatannya kepada dokter yang biasa menanganinya.
"Mintakan saran dokter terkait kondisi kesehatan, termasuk juga olahraga ataupun aktivitas fisik yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan," ungkapnya.
"Jemaah juga harus membawa obat-obatan pribadi yang dibutuhkan. Sebab dikhawatirkan obat-obatannya yang dibutuhkan tidak termasuk dalam list obat yang disiapkan tim kesehatan," lanjutnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kemenag