Ilustrasi benjolan yang diduga Kanker Kelenjar Ludah (Freepik)
INDOZONE.ID - Kanker kelenjar ludah, meskipun tergolong langka dapat mempengaruhi kelenjar ludah yang terletak di sekitar mulut, rahang, dan tenggorokan.
Deteksi dini menjadi kunci utama dalam meningkatkan peluang kesembuhan. Banyak yang bertanya-tanya, apakah kanker kelenjar ludah bisa dideteksi dini di rumah? Jawabannya, sebagian bisa.
Kanker kelenjar ludah pada tahap awal seringkali tidak menimbulkan gejala sama sekali. Namun, jika terdeteksi dini, peluang kesembuhannya jauh lebih besar. Dengan deteksi dini, pengobatan dapat dilakukan lebih awal sebelum kanker menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Baca Juga: 10 Manfaat Dahsyat Bawang Putih Hitam, dari Antioksidan sampai Mencegah Kanker
Berikut adalah 4 cara untuk melakukan deteksi dini kanker kelenjar ludah secara mandiri:
Langkah pertama adalah memeriksa adanya benjolan atau pembengkakan di area sekitar kelenjar ludah menggunakan cermin, untuk melakukan pemeriksaan, gunakan jari-jari Anda untuk meraba area tersebut.
Benjolan yang terasa keras dan tidak hilang bisa menjadi tanda adanya masalah, termasuk kanker kelenjar ludah. Jika Anda menemukan benjolan yang tidak biasa, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Perhatikan apakah ada perubahan pada kulit di sekitar kelenjar ludah, seperti kemerahan, bengkak, atau perubahan warna.
Perubahan ini bisa menjadi indikasi adanya infeksi atau kondisi lain yang perlu dievaluasi lebih lanjut. Jika kulit di area tersebut tampak tidak normal, segera periksakan ke dokter.
Baca Juga: 15 Efek Samping Pisang yang Perlu Kamu Tahu, dari Migrain sampai Kanker
Rasa nyeri di area mulut, rahang, atau tenggorokan yang tidak kunjung hilang bisa menjadi tanda adanya masalah. Jika Anda merasa sakit di area ini dan rasa sakitnya tidak hilang, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Jika Anda mengalami kesulitan saat menelan atau mengunyah makanan, ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada kelenjar ludah. Jika Anda merasa ada perubahan atau kesulitan yang tidak biasa saat makan. Jika gejala ini terus berlanjut, bicarakan dengan dokter.
Baca Juga: Benarkah Paraben Dapat Mengakibatkan Kanker Payudara? Ini Penjelasannya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Hello Sehat