Anak di Gaza menderita gizi buruk parah (Reuters/Mohammed Salem)
INDOZONE.ID - Seorang ahli bedah trauma asal Amerika Serikat, dr. Feroze Sidha, mengungkapkan pengalaman tragis yang dialaminya selama bekerja di rumah sakit, di Gaza.
Dalam wawancaranya dengan New York Times, dr. Sidha membeberkan jumlah anak-anak yang dirawatnya karena kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut.
Seorang anak perempuan korban perang di Gaza.
"Setiap hari selama saya berada di sana, selalu ada anak-anak yang datang dengan luka tembak di kepala atau dada. Sebagian besar dari mereka tidak dapat diselamatkan. Ada tiga belas anak yang meninggal," ujar dr. Sidha.
Laporan pengakuan dokter bedah trauma saat rawat korban di Gaza yang dipublikasikan tersebut, mendokumentasikan pengalaman 65 tenaga medis, termasuk dokter, perawat, dan paramedis, yang bertugas di rumah sakit, di Gaza.
Mereka memberikan kesaksian tentang kondisi tragis yang mereka saksikan, termasuk jumlah anak-anak yang menjadi korban.
Baca Juga: Penderitaan Mental Bikin Puasa di Gaza Terasa Menyeramkan Dibandingkan Negara Lain
Kisah tragis ini makin memperjelas betapa parahnya situasi di Gaza, terutama bagi anak-anak yang kerap menjadi korban tak berdosa dalam konflik.
Dr. Sidha dan tim medis lainnya yang ahli di bidang bedah trauma, menghadapi kenyataan pahit setiap harinya.
Bagaimana tidak, mereka berusaha menyelamatkan nyawa para korban, tetapi sering tidak berhasil karena luka yang sangat parah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: New York Times