INDOZONE.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa risiko penyebaran kolera di Lebanon sangat tinggi.
Peringatan dikeluarkan setelah munculnya kasus infeksi diare akut yang mematikan, di tengah konflik yang sedang berlangsung di negara tersebut.
WHO mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kolera bisa menyebar dengan cepat di antara ratusan ribu pengungsi yang terdampak oleh serangan udara Israel terhadap Hizbullah, serta operasi darat yang bertujuan untuk memaksa kelompok tersebut mundur dari perbatasan utara Lebanon.
"Jika wabah kolera mencapai para pengungsi baru ini, kemungkinan penyebarannya akan sangat cepat," kata Abdinasir Abubakar, perwakilan WHO di Lebanon, dalam konferensi pers daring.
Baca Juga: UNICEF Ingatkan Wabah Kolera di Afrika Darurat Bagi Anak-anak dan Berisiko Tinggi
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan adanya satu kasus kolera yang terkonfirmasi pada seorang warga Lebanon yang dirawat di rumah sakit pada hari Senin (14/10/2024) akibat diare dan dehidrasi parah.
Pasien tersebut berasal dari Ammouniyeh di wilayah utara Lebanon dan tidak memiliki riwayat perjalanan.
Lebanon mengalami wabah kolera pertamanya dalam tiga dekade pada tahun 2022 hingga 2023, terutama di wilayah utara negara tersebut.
Baca Juga: Waspada Kolera! Tujuh Orang Meninggal Dunia di di Port-au-Prince Haiti
Penyakit ini menyebabkan diare, muntah, dan kram otot yang parah, biasanya akibat konsumsi makanan atau air yang tercemar bakteri Vibrio cholerae.
WHO telah memperingatkan selama beberapa bulan bahwa kolera bisa kembali muncul akibat kondisi air dan sanitasi yang memburuk di antara para pengungsi.
Jumlah pengungsi terus meningkat bahkan sebelum konflik terbaru ini, karena bentrokan lintas perbatasan antara Hizbullah dan Israel sudah terjadi selama setahun terakhir.
Abubakar menyebutkan bahwa meskipun masyarakat di bagian utara Lebanon telah divaksinasi atau terpapar kolera baru-baru ini, beberapa pengungsi yang datang dari Lebanon selatan dan Beirut tidak memiliki kekebalan terhadap kolera selama tiga dekade terakhir.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com