Kategori Berita
Media Network
Kamis, 02 JANUARI 2025 • 14:47 WIB

Ada 7.407 Kasus Hipertensi di Batam Sepanjang 2024, Obesitas hingga Kebiasaan Merokok Jadi Penyebabnya

Ilustrasi orang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi

INDOZONE.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau, melaporkan bahwa hipertensi menjadi penyakit dengan jumlah kasus terbanyak pada tahun 2024, tercatat sebanyak 7.407 kasus.

Kepala Dinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengungkapkan bahwa sekitar 90 persen dari kasus tekanan darah tinggi pada orang dewasa tergolong hipertensi esensial.

“Hipertensi esensial sebenarnya bisa terjadi di segala usia, tetapi kondisi ini lebih umum dialami oleh orang yang berdarah di atas 40-an,” kata Didi dalam keterangannya Kamis (2/1/2024).

Baca Juga: Cegah Risiko Hipertensi pada Ibu Hamil, Puskesmas Pundong Bantul Beri Edukasi Kesehatan

Didi menjelaskan bahwa seiring bertambahnya usia, pembuluh darah cenderung mengalami kekakuan akibat proses penuaan, yang sering kali menyebabkan tekanan darah meningkat.

Ia juga menambahkan bahwa pola hidup yang tidak sehat menjadi faktor utama penyebab tingginya kasus hipertensi di masyarakat.

“Sebagai contoh, kebiasaan merokok, terlalu banyak konsumsi makanan asin, kurangnya aktivitas fisik serta terlalu banyak konsumsi makanan manis,” ujar dia.

Lebih lanjut, Didi menyebutkan kebiasaan pola hidup tidak sehat tersebut juga dapat menyebabkan kelebihan berat badan (obesitas), sehingga bisa meningkatkan faktor risiko hipertensi.

Baca Juga: 5 Buah Ini Bisa Menurunkan Tekanan Darah, Cocok untuk Mengatasi Hipertensi

Bahkan, gangguan ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, hingga kematian.

"Faktor risiko hipertensi berbanding lurus dengan usia. Seseorang yang memiliki usia lebih tua memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami hipertensi," kata Didi.

Sepanjang 2024, Dinkes Kota Batam mencatat 10 penyakit terbanyak di kota itu, di antaranya hipertensi esensial 7.407 kasus, dispepsia 3.107 kasus, ISPA 2.942 kasus, nasofaringitis akut 2.798 kasus, diabetes mellitus 1.801 kasus, demam tidak diketahui penyebab 1.628 kasus

“Kemudian batuk 794 kasus, myalgia (nyeri otot) 756 kasus, pulpitis 570 kasus, dan gastritis/maag 290 kasus,” kata Didi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: ANTARA

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Ada 7.407 Kasus Hipertensi di Batam Sepanjang 2024, Obesitas hingga Kebiasaan Merokok Jadi Penyebabnya

Link berhasil disalin!