INDOZONE.ID - Hadirnya sayur dan buah-buahan menjadi pendukung utama kesehatan bagi manusia. Bila dikonsumsi secara rutin dan seimbang, tentunya akan berdampak positif bagi tubuh dan energi.
Beberapa orang masih sulit membedakan jenis sayur dan buah-buahan. Khususnya tomat, sebagian orang masih menganggapnya sayur. Padahal faktanya, menurut ahli kesehatan, tomat merupakan buah yang mengandung vitamin dan mineral tinggi.
Vitamin dan mineral yang terkandung diantaranya vitamin C, kalium, beta-karoten, dan masih banyak lagi. Walau dengan banyaknya khasiat yang terkandung, lantas apa benar tomat mampu menurunkan kolestrol? Yuk kita simak bersama!
Manfaat Jus Tomat dan Wortel untuk Wajah Glowing dan Sehat. (AI)
Kolestrol dikenal sebagai salah satu penyakit yang berasal dari lemak lalu diproduksi oleh berbagai sel di dalam tubuh. Kolestrol dibagi menjadi 2 bagian, diantaranya kolestrol jahat (LDL) dan kolestrol baik (HDL).
Kolestrol dapat beresiko penyakit serius, seperti serangan jantung hingga stroke. Sehingga disarankan, agar lebih peka terhadap penyebab terjadinya kolestrol di dalam tubuh yang dikarenakan merokok, mengkonsumsi alkohol, stres, kurang berolahraga hingga obesitas.
Lantas, dengan pola hidup yang tidak baik sehingga menimbulkan kolestrol apakah tomat dapat membantu menurunkannya?
BACA JUGA: 7 Manfaat Jus Tomat dan Nanas untuk Kesehatan Tubuh yang Perlu Kamu Tahu
Ilustrasi pegel karena kolestrol (freepik/ stockking)
Menurut penelitian dalam Food Science and Nutrition dijelaskan bahwa jus tomat tawar diketahui dapat meningkatkan kadar kolestrol baik.
Diartikan bahwa kandungan tomat yang berupa Likopen dapat mengurangi kolestrol jahat. Tomat yang diolah menjadi jus tomat tawar dapat menjaga kandungan likopen di dalamnya.
Selain itu, hasil olahan jus tomat pun kaya akan serat dan niasin yang terbukti mampu menurunkan kolestrol jahat. Sehingga mengkonsumsi jus tomat cukup dianjurkan bagi penderita kolestrol.
Banyaknya jus tomat yang layak dikonsumsi per harinya akan berbeda-beda setiap individu. Hal ini pun dapat terjadi karena setiap individu memiliki metabolisme tubuh yang berbeda-beda.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Siloam Hospital