Kategori Berita
Media Network
Minggu, 20 APRIL 2025 • 15:35 WIB

Kerja Shift Malam Bisa Picu Risiko Jantung? Coba Atur Jam Makan untuk Hindarinya

 

Ilustrasi kerja malam. (freepik.com)

INDOZONE.ID – Bekerja shift malam, bukan hanya mengganggu jam tidur, tapi juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan jantung. Namun kabar baiknya, sebuah studi terbaru menemukan, penyesuaian sederhana pada waktu makan, dapat membantu mengurangi risiko tersebut.

Dikutip dari Medical Daily, terdapat penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Nature Communications, menunjukkan bahwa pekerja shift malam yang hanya makan di siang hari, memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah dibanding mereka yang makan di malam hari.

"Penelitian kami mengontrol semua faktor yang mungkin memengaruhi hasil, jadi kami bisa mengatakan bahwa efek ini memang berasal dari waktu makan," ujar Peneliti Utama jurnal itu, Dr. Sarah Chellappa, dalam keterangan tertulisnya.

Makan Tidak Sesuai dengan Jam Biologis Picu Risiko

Sebelumnya, tim peneliti yang sama juga menemukan, ketidaksesuaian antara waktu aktivitas harian dengan jam biologis tubuh—atau yang disebut circadian misalignment—berpotensi meningkatkan risiko gangguan jantung.

"Kami ingin mengetahui intervensi apa yang bisa menurunkan risiko tersebut, dan penelitian terbaru ini menunjukkan bahwa waktu makan bisa menjadi kunci," kata peneliti senior dalam studi tersebut, Frank Scheer, menambahkan.

Penelitian ini melibatkan 20 partisipan muda yang sehat, dalam simulasi laboratorium selama dua minggu di Brigham and Women’s Center for Clinical Investigation. 

Para peserta tidak diberi akses ke cahaya alami, jam, atau perangkat elektronik untuk memutuskan mereka dari petunjuk waktu eksternal.

Setelah menjalani 32 jam tanpa tidur untuk mengacaukan jam biologis mereka, para peserta mulai menjalani simulasi shift malam.

Baca Juga: Benarkah Pekerja Shift Malam Lebih Rentan Terhadap Penyakit Kanker? Ini Penjelasannya

Makan Siang Lebih Aman untuk Jantung

Ilustrasi kerja malam. (photo/Ilustrasi/Pexels/Bich Tran)

Peserta dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok hanya makan di siang hari, sementara kelompok lainnya makan di malam hari seperti kebiasaan sebagian besar pekerja shift malam. 

Semua peserta memiliki pola tidur yang sama, untuk meniadakan pengaruh perbedaan durasi tidur.

Hasilnya, mereka yang makan di malam hari mengalami peningkatan faktor risiko penyakit jantung. Sebaliknya, peserta yang hanya makan di siang hari, tidak menunjukkan peningkatan risiko tersebut, meskipun jenis makanannya sama.

"Temuan ini menunjukkan bahwa makan di siang hari, meskipun pola tidur terganggu, dapat membantu mencegah peningkatan faktor risiko kardiovaskular," tulis para peneliti dalam kesimpulannya. 

Ini menjadi bukti awal bahwa strategi perilaku seperti pengaturan waktu makan dapat membantu para pekerja shift dalam menjaga kesehatan jantung,” lanjutnya.

Masih Butuh Penelitian Lanjutan

Meskipun hasil penelitian ini cukup menjanjikan, para ahli menekankan, studi berskala besar masih dibutuhkan untuk memastikan efek jangka panjang dari pola makan ini terhadap kesehatan jantung.

Namun demikian, hasil awal tersebut menjadi langkah awal penting, dalam memahami bagaimana cara kerja shift malam dapat dikompensasi melalui kebiasaan makan yang tepat.

Gimana menurut kamu, sanggupkah hanya makan berat di siang hari saat jalani kerja shift malam? 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Medical Daily

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kerja Shift Malam Bisa Picu Risiko Jantung? Coba Atur Jam Makan untuk Hindarinya

Link berhasil disalin!