INDOZONE.ID - Migrain seringkali menimbulkan rasa sakit yang mengganggu pola tidur. Kurang tidur dapat memperburuk gejala migrain, menciptakan siklus yang berdampak buruk.
Oleh karena itu, penanganan migrain dan gangguan tidur menjadi sangat penting untuk memutus siklus ini dan mengurangi frekuensi serta keparahan migrain.
Kurang tidur merupakan penyebab utama migrain, dan sebaliknya.
Menurut Dr Barun, kurang tidur bisa meningkatkan sensitivitas otak terhadap rasa sakit, mengganggu neurotransmitter seperti serotonin yang mengatur suasana hati dan rasa sakit, serta meningkatkan zat kimia stres yang memicu peradangan dan perubahan pembuluh darah terkait dengan migrain.
Baca Juga: 8 Pemicu Migrain yang Jarang Diketahui, Selain Stres dan Kurang Tidur
"Siklus tidur yang terganggu, seperti waktu tidur yang tidak teratur atau insomnia, dapat menyebabkan migrain lebih sering terjadi," tambahnya.
Walaupun hubungan antara migrain dan tidur masih kompleks dan belum sepenuhnya dipahami, penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan dalam jalur otak mungkin menjadi faktor penghubung.
Untuk mengurangi risiko, menjaga jadwal tidur yang konsisten, menghindari paparan layar sebelum tidur, dan menciptakan rutinitas tidur yang santai dapat membantu.
Membangun kebersihan tidur yang baik bisa meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi migrain di malam hari, seperti:
Menyertakan teknik relaksasi dalam rutinitas malam dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh, sehingga mengurangi risiko migrain. Teknik-teknik ini meliputi:Tarik napas perlahan dan dalam untuk mempersiapkan tubuh kamu untuk tidur.
Baca Juga: Stop! Ini 5 Hal yang Harus Dihindari ketika Migrain
Pola makan dan hidrasi yang tepat juga dapat berkontribusi pada pengelolaan migrain dan peningkatan kualitas tidur. Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mendukung kesehatan tersebut:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com