Selasa, 26 SEPTEMBER 2023 • 09:34 WIB

Luar Biasa! Anak Petani di Jember Dapat Beasiswa Kuliah Kedokteran di Cina, Begini Kisahnya

Author

Rico Dedy Prasetyo bersama kedua orang tuanya. (Z Creators/Arka Hatta)

INDOZONE.ID - Rico Dedy Prasetyo (20) asal Dusun Sumberejo, Desa Umbulsari, Kecamatan Umbulsari, Jember mendapat beasiswa pendidikan kedokteran di Fujian Medical University, Cina.

Anak dari pasangan suami istri Mujiat (51) dan Supiningsih (44) ini mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan kuliah di Cina, karena kemampuannya menguasai bahasa Inggris dan Mandarin.

Rico mendapat beasiswa pendidikan sebesar Rp70 juta per tahun dari Fujian Medical University, Cina. Untuk nantinya beasiswa itu akan didapat oleh setiap tahun, selama kurang lebih 5-6 tahun masa kuliahnya.

Saat dikonfirmasi, Rico yang merupakan anak seorang petani dan ibunya hanya berjualan sayur keliling itu. Ia mengaku beruntung mendapat beasiswa pendidikan kedokteran di Cina.

Pasalnya menjadi seorang dokter adalah merupakan cita-cita sejak kecil yang diinginkan olehnya.

"Awalnya itu lihat teman (bisa kuliah) ke Cina, sebelumnya (karena tidak percaya diri) saya hanya ingin melanjutkan kuliah ke Unej saja. Tapi teman saya malah mundur, saya yang malah lanjut (untuk mencoba dapat beasiswa kuliah ke Cina). Ya akhirnya melanjutkan sendiri dan diterima ini," kata remaja laki-laki alumni dari SMAN 1 Umbulsari ini saat dikonfirmasi Z Creators Arka Hatta, Senin (25/9/2023).

Rico Dedy Prasetyo, anak petani Jember lolos beasiswa ke Cina. (Z Creators/Arka Hatta)

Alasan menempuh kuliah jurusan kedokteran, kata Rico, juga adalah cita-citanya sejak kecil.

"Saya sangat punya keinginan kuliah ke Cina. Alhamdulillah saya bersyukur, apalagi saya memang dari kecil juga ingin jadi dokter. Untuk nekat berangkat ke sana. Saya dapat beasiswa ini," ucapnya.

Adanya kesempatan untuk melanjutkan kuliah ke Negeri Tirai Bambu itu, kata anak kedua dari tiga bersaudara ini dirasa cukup mudah.

"Karena di sana (syaratnya untuk bisa kuliah) cukup mudah. Hanya harus bisa bahasa Inggris dan Mandarin. Saya bisa bercakap dan nantinya (untuk bahasa Mandarin) saya akan melengkapinya dengan belajar menulis," ujarnya.

Kenekatan untuk bisa melanjutkan kuliah ke Cina, katanya, juga tidak sampai membutuhkan biaya besar.

"Saya beasiswa dapat Rp70 juta per tahun. Karena jurusan saya kedokteran, saya tidak dapat biaya hidup. Beda dengan jurusan lain. Saya biaya hidup ditanggung sendiri. Tapi untuk menurut saya masih murah, kurang lebih Rp1 juta per bulan. Alhamdulillah mendapat dukungan orang tua. Saya bismillah berangkat. Untuk tempat tinggal, nantinya saya akan ditempatkan di asrama (kampus) di sana," ulasnya.

Rico Dedy Prasetyo, anak petani lolos beasiswa kedokteran di Cina. (Z Creators/Arka Hatta)

Lebih jauh soal kesempatannya untuk bisa melanjutkan kuliah di Cina. Merupakan kesempatan dari sekolahnya, yang bekerjasama dengan pihak universitas di Cina.

"Di sekolah ada program kerjasama ini. Sejak tahun 2017 sudah ada 40 orang yang kuliah ke Cina. Tapi kebanyakan mengambil jurusan Internasional Bisnis. Alhamdulillah baru tahun 2023 ini yang mengambil jurusan kedokteran. Dari Jember ada dua orang yang nantinya kuliah di Cina itu," jelasnya.

"Nanti yang berangkat saya dan satu lagi namanya Bintang Maharani Cantika dari Semawon (SMAN 1 Kencong). Untuk tahun ini ada 6 orang yang berangkat ke Cina. Tiga dari SMAN 1 Kencong, dan tiga lainnya termasuk saya dari SMAN 1 Umbulsari. Teman saya yang jurusan Internasional Bisnis sudah berangkat 5 hari yang lalu. Saya dan satu teman yang juga jurusan kedokteran, akan berangkat besok Kamis 28 September 2023," imbuhnya.

Terpisah ibunda Rico, Supiningsih mengaku kaget saat anaknya mendapat beasiswa ke Cina.

"Anak saya pertama saat ini kerja di Jepang di bagian pengelasan. Alhamdulillah Rico anak kedua bisa kuliah ke Cina. Nanti yang ketiga juga punya cita-cita ke Cina juga. Alhamdulillah tiga anak laki-laki saya bisa ke luar negeri," kata Supiningsih.

"Meskipun hanya anak seorang petani dan saya berdagang sayur keliling. Alhamdulillah bisa memiliki anak-anak sukses," sambungnya.

Terpisah Guru SMAN 1 Umbulsari Imam Suyono mengatakan, adanya beasiswa pendidikan ke Cina. Adalah bentuk kerjasama pendidikan antara sekolah dengan lembaga pendidikan asal Cina.

"Kami bekerjasama dengan Future Link, lembaga yang memberikan informasi dan komunikasi tentang penawaran beasiswa kuliah ke Cina. Nantinya beasiswa itu akan diterima siswa dengan syarat cukup menguasai bahasa Inggris dan Mandarin," ujar Imam.

Untuk Rico, diakui oleh Imam, sempat tertunda setahun. Meskipun nilai akademisnya sesuai syarat dengan rata-rata semua mata pelajaran 80.

"Karena perlu menguasai bahasa Mandarin. Jadi setahun belajar dulu. Dibantu guru langsung dari Cina. Rico belajar lewat online (daring, red), komunikasi dari aplikasi zoom itu. Setelah lulus, tahun ini berangkat ke Cina," tuturnya.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators