Awas! Salah Satu Sumber Protein Hewani Favorit, Ini Ciri Telur Ayam yang Kurang Layak Dikonsumsi
INDOZONE.ID - Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa lezat, serta bergizi tinggi. Telur ayam, telur bebek, telur puyuh dan telur ikan menjadi jenis telur yang sering kita konsumsi.
Namun, masyarakat lebih sering mengonsumsi telur ayam. Selain telur ayam negeri dan telur ayam kampung, kita juga sering menjumpai telur omega 3.
Telur yang dikenal dengan harganya yang lebih mahal dari jenis telur pada umumnya ini, mengandungan kandungan omega 3 yang cukup baik.
Pasalnya, ayam yang diternak diberi kandungan lebih banyak omega 3, seperti minyak alga laut atau minyak biji rami.
Baca Juga: Hari Telur Sedunia Dirayakan Tiap 13 Oktober, Kenali Manfaatnya Berikut Ini
Telur omega mempunyai warna dan bentuk yang segar saat dipecahkan. Warnanya cenderung jingga yang cukup pekat.
Lalu, untuk bentuknya saat dipecahkan, kuning telurnya berbentuk bulat sempurna, begitupun dengan putih telurnya di mana ada dua lapisan saat dipecahkan.
Pentingnya Memilih Telur yang Baik
Biasanya, telur ayam segar berasal dari ayam yang diberi makanan cukup baik oleh pihak peternakan. Dengan begitu, telur yang dihasilkan pun terlihat lebih segar dan baik untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Sejarah hingga Makna Tradisi Berebut Telur Dalam Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW
Tapi, kenapa sih kita harus memilih telur yang baik? Konsumsi telur yang baik akan berdampak terhadap tubuh kita, karena adanya kandungan protein, lemak dan beberapa mineral.
Oleh sebab itu, #KAMUHARUSTAU nih ciri telur ayam yang kurang layak dikonsumsi. Telur ayam yang kurang layak dikonsumsi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap saat dipecahkan.
Selain itu, kuning telurnya berwarna pucat. Kuning dan putih telurnya juga menyatu saat dipecahkan.
Writer: Putri Surya Ningsih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kemenkes