Kamis, 18 JANUARI 2024 • 10:01 WIB

Atikoh Ganjar Silaturahmi dengan Tokoh Lintas Agama di Sulut, Mengusung Pesan Toleransi demi Perkuat Persatuan Bangsa

Author

Siti Atikoh Supriyanti menyelenggarakan pertemuan hangat dengan tokoh-tokoh lintas agama di Sulawesi Utara (Sulut).

INDOZONE.ID - Siti Atikoh Supriyanti, istri calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyelenggarakan pertemuan hangat dengan tokoh-tokoh lintas agama di Sulawesi Utara (Sulut).

Acara ini berlangsung di Minahasa Utara pada Rabu (17/1/2024) dan dihadiri oleh perwakilan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), MUI, NU, Muhammadiyah, perwakilan Sinode, umat Katolik, Hindu, dan Khonghucu.

Sebagai tuan rumah, hadir istri Olly Dondokambey, Rita Tamuntuan, dan Ketua TPD Ganjar-Mahfud, Rio Dondokambey. Acara silaturahmi berjalan dengan hangat dan sederhana.

Dalam sambutannya, Atikoh menekankan bahwa Indonesia bersatu karena adanya keberagaman, sebagaimana tercermin dalam moto negara, "Bhinneka Tunggal Ika."

Baca Juga: 10 Contoh Puisi Pendek Tema Bebas, Menarik dan Bermakna

Mengambil inspirasi dari semangat keberagaman yang bersatu, dia menyampaikan keinginan Ganjar-Mahfud untuk kemakmuran yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.

Atikoh menyoroti bahwa kesejahteraan melibatkan lebih dari aspek finansial, ekonomi, jasmani, atau sosial. Ini juga melibatkan memastikan keamanan dan kedamaian dalam beribadah.

Siti Atikoh Supriyanti, istri calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyelenggarakan pertemuan hangat dengan tokoh-tokoh lintas agama di Sulawesi Utara (Sulut).

"Setiap anggota masyarakat harus memiliki hak untuk beribadah dan mengembangkan diri," ujar Atikoh.

Ibu dari Muhammad Zinedine Alam Ganjar ini mengungkapkan bahwa seringkali masyarakat bertanya mengenai rencana Ganjar jika terpilih.

Baca Juga: Ada Pencari Kerja Gen Z Bawa Orang Tuanya Pada Saat Wawancara, Begini Tanggapan Perusahaan

Merenung tentang 10 tahun mendampingi Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah, Atikoh berbagi komitmen mereka terhadap kelompok-kelompok yang terpinggirkan, termasuk anak-anak, lansia, perempuan, dan komunitas yang masih menjalankan tradisi adat.

Beliau menyamakan keberagaman dengan bermain angklung, menekankan perlunya tindakan bersama.

"Harmoni dan kedamaian tercipta ketika angklung dimainkan bersama. Untuk membuatnya menjadi suara yang indah, kita membutuhkan seorang pemimpin di antara pemain angklung," jelas Atikoh.

Menurutnya, seorang pemimpin harus merangkul seluruh komunitas untuk memajukan kehidupan bersama, toleransi, dan pemahaman.

"Toleransi sering dilihat hanya sebagai kesempitan pikiran karena perbedaan, namun implementasinya harus terus meningkat. Toleransi muncul ketika setiap individu memahami perbedaan dan mengharmoniskannya," tegas Atikoh.

Merefleksikan masa jabatan Ganjar, Atikoh memuji tidak adanya masalah terkait pembangunan tempat ibadah di Jawa Tengah.

"Tidak pernah ada kejadian di mana pendirian tempat ibadah dipersulit. Karena pemimpin dengan berani berdiri sendiri untuk memperjuangkan hak-hak setiap warga, itulah yang disebut toleransi," tutup Atikoh.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Press Release