Selasa, 06 FEBRUARI 2024 • 14:53 WIB

3 Khutbah Jumat Singkat tentang Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW

Author

Ilustrasi khutbah Isra Mi'raj

INDOZONE.ID - Memperingati Isra Mi'raj, biasanya umat Islam akan mendengarkan khutbah Jumat tentang kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW.

Tak hanya itu, khutbah mengenai Isra Mi'raj juga dapat mengangkat asal-usul perintah salat lima waktu.

Sampaikan khutbah tentang hikmah atau makna dari peristiwa Isra Mi'raj.

Nah, INDOZONE sudah merangkum kumpulan khutbah Jumat singkat tentang peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW di bawah ini:

Khutbah Singkat Isra Miraj

Ilustrasi peristiwa Isra Mi'raj yang digambarkan lewat khutbah singkat

Tak perlu panjang-panjang, khutbah Isra Mi'raj singkat namun penuh makna, bisa jadi pilihan terbaik untuk disampaikan.

Peristiwa Ajaib di Bulan Rajab

Hadirin jama'ah jum'ah yang mulia,

Kita semua telah memasuki bulan Rajab, bulan yang mulia.

Pada bulan Rajab terdapat peristiwa ajaib dan mengagumkan, berupa isra' wal mi'raj.

Yaitu perjalanan nabi dari Masjidil Haram sampai Masjidil Aqsha, kemudian menuju Sidratul Muntaha.

Isra' dan Mi'raj adalah perkara yang haq karena sharih (sangat jelas dan eksplisit) disebutkan dalam Al-Qur'an.

Artinya, Isra Miraj merupakan kejadian yang pasti terjadi, pasti benar, tak ada keraguan sama sekali meskipun akal manusia tidak dapat menjangkau.

Sebelum Nabi Muhammad menghadap Allah SWT dalam peristiwa Mi’raj, beliau dibedah dadanya.

Dibersihkan hatinya meskipun hati Nabi sebenarnya sudah pasti bersih karena beliau ma'shum (suci dari dosa).

Pembersihan hati ini dilakukan sebelum Rasulullah menerima tugas salat lima waktu.

Ini juga pelajaran bagi kita sebagai umatnya yang banyak dosa, bahwa saat akan menghadap Allah SWT hendaknya kita membersihkan hati terlebih dahulu.

Maksudnya, apabila kita salat sebaiknya dimulai dengan hati yang suci dan khusyuk, tanpa memikirkan dunia.

Hadirin jama'ah jum'ah yang berbahagia,

Lalu bagaimana agar dapat melaksanakan shalat dengan khusyuk?

Hatim Al Asham ditanya, "Bagaimana engkau dapat khusyuk dalam salatmu?"

Maka ia menjawab: "Aku berdiri membayangkan Ka'bah ada di depanku. Aku membayangkan Shirath di bawah telapak kakiku, surga ada di sebelah kananku, neraka ada di sebelah kiriku dan malakul maut ada di belakangku."

Hadirin hafidzakumullah,

Semoga kita semua dan keluarga kita dapat menjadi semakin baik.

Dimudahkan dalam melaksanakan semua perintah Allah SWT, mendapat rida Allah SWT dan akhirnya masuk surga-Nya. Aamiin.

Baca Juga: Memaknai Perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW dalam Kehidupan

Khutbah tentang Hari Isra Miraj

Ilustrasi peristiwa Isra Mi'raj diperingati dengan khutbah Jumat

Khutbah Jumat tentang Isra Mir'aj dapat meningkatkan iman dan takwa umat Islam, karena berkisah tentang perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW.

Hikmah Peristiwa Isra' Mi'raj

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Alhamdulillah pada kesempatan ini kita kembali memperingati peristiwa besar dan istimewa.

Yaitu peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Karena itu, sebagai umat Islam, kita harus mengetahui apa makna Isra' Mi'raj dan apa pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa tersebut.

Isra' Mi'raj adalah peristiwa ketika Allah subhanahu wata'ala memberikan keistimewaan kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Beliau dapat melakukan perjalanan mulia bersama malaikat Jibril, mulai dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha Palestina.

Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratil Muntaha, untuk menghadap Allah subhanahu wata'ala sang pencipta Alam semesta.

Sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala dalam surat Isra' ayat 1:

Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari peringatan Isra' Mi'raj?

Ali Muhammad Shalabi dalam Sirah Nabawiyah: 'Irdlu Waqai' wa Tahlil Ihdats, juz 1 halaman 209 menjelaskan:

Pertama, Isra' Mi'raj adalah kemuliaan dari Allah kepada hambanya tercinta, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Nabi baru saja kehilangan istrinya, Khodijah dan ditinggal juga oleh pamannya, Abu Thalib untuk selama-lamanya.

Allah ingin menguatkan hati Nabi dengan melihat secara langsung kebesaran Allah subhanahu wata’ala.

Ini memberikan pelajaran kepada kita, bahwa siapa pun yang berjuang di jalan Allah, maka Allah akan memberikan kebahagiaan dan keistimewaan baginya.

Kedua, Isra' Mi'raj menjadi peristiwa turunnya kewajiban menjalankan salat lima waktu bagi setiap Muslim.

Dengan salat yang khusyuk, seseorang akan merasa diawasi oleh Allah subhanahu wata'ala.

Sehingga ia malu untuk menuruti syahwat dan hawa nafsu, sebaliknya ia lebih senang untuk melakukan banyak kebaikan.

Ketiga, Isra' Mi'raj adalah mukjizat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sekaligus perjalanan pertama manusia di dunia menuju luar angkasa.

Peristiwa tersebut memberikan pelajaran bagi umat Islam agar tak hanya meningkatkan kemampuan agama, sosial, ekonomi, dan politik.

Tetapi juga harus bangkit dan belajar terhadap sains dan teknologi.

Keempat, perjalanan Isra' Mi'raj melibatkan dua masjid, yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha.

Pelajarannya adalah, kedua masjid tersebut merupakan tempat suci umat Islam.

Oleh karena itu, membela Masjidil Aqsha dan Palestina termasuk dalam membela agama Islam.

Semoga kita semua menjadi umat yang dapat mengambil hikmah dari peristiwa Isra' Mi'raj. Aamiin Allahumma Aamiin.

Khutbah Peringatan Isra Miraj

Ilustrasi peristiwa Isra Mi'raj diperingati dengan khutbah

Khutbah Isra Mir'aj juga boleh disampaikan saat acara peringatan Isra Miraj, dengan tambahan humor yang menghibur.

Isra' Mi'raj Membersihkan Hati Manusia

Hadirin jama'ah jum'ah yang dimuliakan Allah,

Nabi Muhammad SAW mengalami perjalanan spiritual yang dinamakan Isra' Mi'raj.

Namun, sebelum perjalanan tersebut dimulai, malaikat Jibril dan Mikail as melakukan pembedahan hati terhadap nabi.

Selanjutnya, hati dicuci dengan air zam-zam tiga kali dan diisi dengan hikmah dan iman.

Mengapa hati yang dibedah dan dibersihkan? Mengapa
bukan usus atau ginjal yang berperan dalam metabolisme tubuh?

Secara biologis, usus dan ginjal lebih kotor dan selalu bersinggungan dengan makanan daripada hati.

Dan mengapa pula pembedahan ini dilakukan sebelum perjalanan, mengapa tidak setelah perjalanan usai?

Jama'ah Jum'at yang berbahagia,

Sesungguhnya dalam kejadian ini terdapat hikmah yang sangat dalam.

Pertama, hati adalah hal terpenting dalam diri manusia, karena menjadi pusat metabolisme keimanan dan ketakwaan.

Hati seperti pilot, yang mengarahkan kehidupan spiritual manusia, dan menentukan perilaku seseorang, sebagaimana tercantum dalam sebuah hadits:

"Sesungguhnya di dalam tubuh seseorang terdapat segumpal daging, apabaila gumpalan itu baik, maka baiklah seluruh tubuh itu. Namun jika gumpalan itu jelek, maka rusaklah seluruh tubuh itu. Ingatlah gumpalan itu adalah hati."

Menyehatkan hati dan meriasnya jauh lebih penting dari pada merias wajah atau tubuh.

Inilah yang sering kita lupakan. Padahal berbagai
pertimbangan keadilan dan kebenaran sumbernya adalah hati, bukan otak.

Hati membawa kita kepada kebaikan universal, sedangkan otak hanya akan mengantarkan kita kepada kebaikan parsial, yang telah tercampur dengan berbagai kepentingan.

Maka, jika hendak memutuskan sebuah keadilan, pertama kali bertanyalah kepada hati kecil.

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Jika Rasulullah SAW yang terjaga dari salah dan dosa, tetap dicuci hatinya, bagaimana dengan kita?

Hadirin sekalian, agar hati kita selalu terawat, hindarilah empat perkara.

Pertama riya atau pamer. Kedua ujub, yakni sifat berbangga hati atas nikmat yang ada.

Yang ketiga, takabbur atau sombong, merasa dirinya lebih sempurna dari yang lainnya.

Keempat adalah hasad atau dengki. Hasad atau dengki menandakan ia orang yang ingkar dan tak beriman, karena tidak merasa puas dengan takdir Allah SWT.

Para hadirin jama'ah Jum'ah yang mulia,

Lantas bagaimana cara menghiasai hati? Iman al-Ghazali berpesan dalam kitab mizanul amal.

Bahwa hendaknya hati dihias dengan empat induk kesalehan, yakni hikmah, kesederhanaan ('iffah), keberanian (syaja'ah), dan keadilan ('adalah).

Jadi, dapat disimpulkan, bahwa Allah SWT memerintahkan Malaikat Jibril dan Mikail untuk membedah dada dan mencuci hati Rasulullah, bukan karena terdapat kotoran.

Namun, semua itu untuk melambangkan kita selaku umatnya.

Bahwa membersihkan, merawat, dan menghias hati adalah pekerjaan utama yang harus didahulukan dari lainnya.

Demikian khutbah hari ini, semoga apa yang disampaikan bermanfaat bagi kita semua, aamiin.


Itulah beberapa khutbah yang mengangkat tema tentang Isra' Mi'raj. Semoga bermanfaat!

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: