INDOZONE.ID - Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) Kota Solo membagikan ratusan sarung kepada warga di depan Balai Kota Solo, Jumat (5/4/2024).
Ada sekitar 800 sarung bermotif batik yang dibagikan ke warga menjelang Idul Fitri 2024. Ratusan warga yang memperoleh kupon harus antri banyak untuk mendapatkan sarung, mereka terdiri dari pedagang, kuli, tukang becak termasuk petugas kebersihan.
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa turut serta dalam membagikan sarung ke warga.
Baca Juga: Shalat Kafarat Jumat Terakhir Ramadhan: Niat dan Tata Cara
Salah satu warga, Sugito (70) mengaku senang bisa dapat sarung gratis. Nanti akan dipakai buat lebaran nanti.
"Buat salat ied pas lebaran nanti. Pastinya senang dapat sarung gratis," ujarnya saat ditemui, Jumat (5/4/2024).
Ia mengaku baru pertama kali dapat sarung gratis, tahun-tahun sebelumnya tidak pernah dapat.
Baca Juga: 7 Lagu Viral TikTok April 2024, Salah Satunya Ada Lagu Kita Bikin Romantis
"Baru kali dapat sarung gratis. Pastinya lebaran," katanya.
Senada juga disampaikan warga lain, Supri (62) yang merasa senang dapat sarung gratis.
"Buat salat nanti. Tadi dapat kupon mau nggak dapat sarung, dikasih terus datang ke sini," sambung warga asli Gunung Kidul ini.
Baca Juga: Bisnis Properti Bergairah Lagi setelah Terdampak Pandemi Covid-19
Sementara itu Ketua Kagama Solo KGPH Dipokusumo mengatakan setiap tahun Kagama melakukan kegiatan sosial bagi-bagi sarung. Ini dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri untuk warga.
"Ada 800 sarung yang kita bagikan. Mereka yang dapat itu ada dari pedagang, kuli hingga tukang becak," terangnya.
Menurutnya tujuannya itu untuk berbagi kepada warga yang membutuhkan, apalagi ini menjelang lebaran. Sarung yang dibagikan itu bermotif batik mengingat di Solo banyak perajin batik.
Baca Juga: Inspirasi 17 Caption Menarik Tentang Mudik Idul Fitri Bersama Keluarga
"Ini untuk berbagi kepada yang membutuhkan. Kedepan kegiatan ini akan terus kita lakukan," ungkap dia.
Terkait filosofi sarung ini, Dipokusuma menjelaskan bahwa sarung adalah bagian dari kehidupan. Setiap negara itu punya sarung dan cara pemakaiannya berbeda-beda.
"Sarung sejak dulu sampai sekarang ada dipakai buat ibadah. Tidak hanya itu tapi juga buat pakaian sehari-hari," pungkasnya.
Writer: Ananda F.L
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Dan Wawancara