INDOZONE.ID - Banyak perihal yang membawa hal buruk terhadap diri maupun sekitar, kala kita bekerja di waktu malam hari tiba. Mulai dari penyakit dalam mematikan yang akan menimpa, selayaknya diabetes, permasalahan cardiovascular, stroke, dan beberapa ragam penyakit lainnya.
Tak hanya itu, nyatanya bekerja di malam hari juga memberikan dampak buruk terhadap kesejahteraan anak.
Dalam penelitian Till Kaiser, Jianghong Li & Matthias Pollmann-Schult yang dilakukan pada tahun 2017, pekerjaan yang dilakukan di waktu yang non-konvensional, atau di luar jam kerja, yang biasanya dilakukan pada jam 9 pagi sampai 5 sore, hari Senin hingga Jumat, dapat memberikan banyak pengaruh buruk terhadap pertumbuhan anak.
Ragam Dampak Buruk yang Terjadi Terhadap Anak
Apabila ayah dan ibu terus-terusan bekerja di malam hari, atau bahkan hanya salah satunya, anak akan mengalami kesulitan secara emosional. Anak-anak akan mengalami kesulitan dalam melakukan internalisasi dan eksternalisasi permasalahan, serta berisiko lebih tinggi untuk mengalami obesitas, juga mengalami level perkembangan kognitif di bawah rata-rata.
Baca Juga: Bocah 13 Tahun Alami Gangguan Jiwa Setelah Orang Tua Jual Sepeda dan Handphone dari Hasil Nabungnya
Pertanda depresi yang dialami orang tua sebab pekerjaan malam yang terus-terusan menimpa, juga dapat memengaruhi kesejahteraan seorang anak. Tak hanya itu, kebiasaan orang tua pekerja malam akan membawa kerenggangan antar anak dan orang tua, dan membuat rumah menjadi tempat yang tidak nyaman bagi anak yang masih kerap bertanya akan dunia.
Lebih dari itu, anak-anak dengan orang tua yang bekerja di malam hari, memiliki skor lebih tinggi pada permasalahan perilaku. Hal tersebut menandakan bahwa anak – anak mengalami masalah-masalah dalam berperilaku di lingkungan sosial, dan membuat mereka kesulitan untuk membaur dengan aturan-aturan sosial tertentu, yang sudah ditegakkan.
Bagaimana Sebaiknya Orang Tua Menyikapi
Tentu, segala perihal yang mengganjal dan memaksa orang tua untuk bekerja setiap malam, adalah produk atas kapitalisme dan dunia Industrial yang berkembang. Memaksa mereka untuk terus-terusan berkejaran dengan kemajuan dunia sampai habis darah juang di jiwa.
Akan tetapi, tak sepenuhnya dunia kalap memakan segala, sedikit cahaya harapan, selalu hadiir bagi mereka yang berjuang menggapainya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, mulai dari mengganti pekerjaan yang lebih konvensional secara jam kerja, atau bahkan mencari jalan tengah dengan menghabiskan waktu dengan para anak, kala liburan telah tiba.
Baca Juga: Pengin Kerja Jarak Jauh? Ini 10 Negara Terbaik untuk Remote Working!
Tak hanya itu, orang tua juga dapat berkonsultasi denga para psiokolog, untuk menemukan jalan terbaik untuk anak dan orang tua. Tentunya, kesejahteraan anak sama pentingnya dengan ketersambungan hidup. Sulit untuk menyerahkan pekerjaan dan mengabdikan diri sepenuhnya untuk anak tersayang, sebab percuma apabila nasi tak sampai ke lambung, dan cicilan serta kewajiban terlampau akibat kerja ditendang melambung.
Pemerintah, merupakan kerangka negara yang paling mampu untuk menyelesaikan permasalahan rumit dengan liku hierarkis di dalamnya. Lalu, apa saja perihal yang dapat mereka lakukan? Tentunya sebagai pemangku kekuasaan, banyak solusi yang dapat terjamah dengan mudah.
Apa yang Seharusnya Pemerintah Lakukan
Perkembangan dunia kapital yang semakin majemuk, mengantarkan para orang tua untuk terpaksa mengambil dua hingga tiga pekerjaan sekaligus, semua dilakukan guna memenuhi kebutuhan rumah tangga dan kepentingan masa depan buah hati. Keadaan yang terus membakar tiap-tiap insan di dunia, membawa keruntuhan sedikit demi sedikit apabila terus berlanjut dan dilestarikan.
Pemerintah sebagai pemangku kekuasaan tertinggi, juga sebagai regulator serta penengah bagi tiap-tiap warga negara, bijaknya membawa aturan-aturan baru yang mengusung kepentingan anak. Bagaimana mungkin generasi emas 2045 bisa diberdayakan, apabila sedari awal, kesejahteraan mereka tak pernah dipedulikan.
Barangkali tak perlu jauh-jauh meniru Eropa yang telah mapan dalam memperhatikan anak, membawa hanya sejumput untuk dibawa dan dibagikan kepada sesiapa, bisa memberi dampak yang luar biasa.
Baca Juga: Apa Itu Kerja Remote? Simak Penjelasan dan Keuntungannya yang Harus Kamu Ketahui!
Memberi ruang bebas bagi anak dan orang tua untuk menjalin hubungan bersama, menyiapkan setiap calon orang tua dengan pembekalan pengetahuan dan ilmu-ilmu pola asuh, adalah sekian dari beberapa cara yang bisa dilakukan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal Doi.org