Dalam 24 Jam, Petugas Damkar Jember Amankan 3 Ular Berbisa dari RUmah Warga Termasuk Kobra Jawa
INDOZONE.ID - Dalam kurun waktu 24 jam, Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Pemkab Jember berhasil mengamankan tiga ekor ular berbisa. Di antara ular yang diamankan, terdapat dua ekor ular kobra dengan panjang sekitar 1-1,5 meter dan seekor ular hijau ekor merah sepanjang 0,5 meter.
Wakil Danru A Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Mako Pemkab Jember, Hary Aksarawan, mengungkapkan bahwa proses evakuasi ular berbisa tersebut dilakukan di tiga lokasi berbeda. Ketiga ular yang berhasil dievakuasi merupakan jenis berbisa.
"Ular jenis kobra kami amankan dua ekor. Kejadian pertama terjadi Sabtu sore (6/7) sekitar pukul 3 sore, dan kejadian kedua siang tadi. Kemudian seekor ular hijau ekor merah dievakuasi sore barusan sekitar pukul 4 sore," kata Hary saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Minggu (7/7/2024) sore.
Hary menjelaskan bahwa kedua ular kobra yang diamankan merupakan jenis kobra jawa. Lokasi pertama adalah rumah di Jalan MT. Haryono, Lingkungan Sumberketangi, Kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari, Jember.
"Ular kobra pertama dievakuasi oleh Regu A dari dalam rumah warga, yang bersembunyi di bawah lantai rumah. Petugas bahkan harus merusak lantai semen untuk mengambil ularnya," ujar Hary.
Evakuasi ular kobra kedua dilakukan oleh Regu B di Jalan Sunan Bonang, Lingkungan Talangsari, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Jember.
"Ular ditemukan di garasi rumah warga yang digunakan sebagai tempat usaha pembuatan lemari kaca dengan rangka aluminium. Ular bersembunyi di antara tumpukan rangka-rangka aluminium," jelas Hary.
Sementara itu, ular hijau ekor merah dievakuasi dari rumah warga di Perumahan Alam Hijau, Jalan Bandeng, Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi, Jember.
"Posisi ular ditemukan di sekitar ruang tamu. Jadi, dalam kurun waktu 24 jam, kami mengevakuasi tiga ular berbisa," sambung Hary.
Baca Juga: Viral Emak-emak di Madura 'Hajar' Ular Berukuran Besar yang Mangsa Ayam Miliknya
Menurut Hary, kemunculan ular-ular berbisa ini tidak sesuai dengan musim kemarau yang sedang berlangsung. Diduga, habitat ular-ular tersebut terganggu sehingga mereka mencari mangsa di sekitar pemukiman warga.
"Diduga habitat mereka terganggu karena mereka sedang memburu mangsa. Lokasi evakuasi ular tidak jauh dari daerah aliran sungai," ungkapnya.
Hary juga menghimbau masyarakat untuk tidak menumpuk barang-barang atau lebih merapikan setiap sudut rumah.
"Tempat yang lembab dan banyak tumpukan barang menjadi tempat ular bersembunyi," imbuhnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan