INDOZONE.ID - Staf Khusus Bidang Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga, Hasintya Saraswati, hadir pada acara Bincang Literasi di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7/2024).
Bincang Literasi merupakan kegiatan diskusi yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Pungkas Tri Baruno Kemenpora untuk mengeksplorasi serta mengedukasi topik-topik terkait literasi pemuda.
Kegiatan kali ini mengangkat tema Perpustakaan: Ruang Percepatan Inovasi Pemuda. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa perwakilan Kementerian Lembaga, Perpustakaan Nasional, dan komunitas kepustakaan.
Hasintya mengangkat isu perubahan pola belajar generasi pemuda masa kini terutama dalam hal literasi atau membaca yang sudah bergeser preferensinya pada media audio visual.
Baca Juga: Akibat Salah Bordir, Ini Makna Asli dari Lambang Universitas Brawijaya
Ia menyinggung pentingnya pemuda membangun kebiasaan membaca terutama untuk membangun kemampuan berpikir kritis yang sekarang menjadi prioritas dalam seleksi pekerja.
“Membangun kebiasaan membaca pada pemuda dapat membantu menjawab tantangan pengangguran pemuda,” tutur Hasintya.
Acara ini juga dihadiri oleh Hardika Dwi Hermawan sebagai Kepala Bagian Pengelolaan dan Layan Digital Perpustakaan Nasional.
Hardika menyoroti bahwa sebagai pustakawan dan lembaga perpustakaan memiliki tanggung jawab untuk menyelasarkan perpustakaan dengan generasi Z.
Baca Juga: 5 Trik Jitu Pikat Hati Wanita: Kaum Jomblo Wajib Tahu!
Selain itu, perpustakaan juga dapat merangsang kegemaran membaca pemuda melalui program-program interaktif berbasis literasi. Membangun kegemaran membaca pemuda dan ruang literasi masih menjadi tugas besar bagi Indonesia.
"Pengembangan ruang literasi harus memiliki fokus yang user-sentrik, kita perlu mengenali tipe pemuda atau pembaca yang ingin didekati. Upaya ini juga harus menjadi kerja bersama antar Kementerian dan Lembaga di Indonesia," ujarnya.
Konsen ini juga ditanggapi oleh beberapa perwakilan dari komunitas kepustakaan. Sauqi mengangkat isu pengadaan ruang literasi di daerah 3T.
Selain itu Putri dan Eko yang menyoroti kolaborasi antar generasi dan inovasi ruang literasi untuk meningkatkan kegemaran membaca pemuda.
Peserta-peserta kegiatan ini memberikan testimoni positif. Dwi Susanti, perwakilan Kementerian menyoroti “Bahwa kegiatan ini membuka ide-de baru untuk kepustakaan yang lebih ramah pemuda,” ujarnya.
Melihat antusiasme para peserta, Kemenpora optimis melihat pengembangan ruang literasi dan kegemaran membaca pemuda di Indonesia yang dapat dilakukan secara kolektif bukan hanya dari pemerintah saja namun juga dari komunitas masyarakat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release