Rabu, 06 NOVEMBER 2024 • 12:19 WIB

Misteri dan Fakta Perkawinan Endogami: Ada Positif dan Negatifnya

Author

Ilustrasi pernikahan dengan caption bahasa Inggris

INDOZONE.ID - Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, definisi perkawinan di Pasal 1 adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami dan istri. 

Tujuan dari ikatan ini adalah untuk membangun keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan abadi, dengan landasan pada nilai-nilai Ketuhanan yang Maha Esa. 

Ilustrasi pernikahan dengan caption untuk Instagram

Berdasarkan ketentuan tersebut, perkawinan terdiri dari lima unsur, meliputi ikatan lahir batin, terjadi antara seorang pria dan seorang wanita, sah sebagai suami dan istri, membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal, berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa. 

Dalam perkawinan terdapat beberapa jenis, salah satunya perkawinan endogami. Endogami adalah jenis perkawinan yang terjadi di antara individu dalam kelompok sosial, budaya, atau komunitas sama. 

Pernikahan endogami juga dapat diartikan sebagai pernikahan antara kerabat atau sepupu yang memiliki garis keturunan sama, baik melalui ayah (patrilineal) maupun ibu (matrilineal). 

Baca Juga: Memahami Weton untuk Menentukan Hari Baik dalam Pernikahan Masyarakat Jawa

Tradisi ini mulai pudar seiring dengan perkembangan teknologi dan modernisasi. Meski masih menjadi pilihan bagi sebagian orang tua dalam menikahkan anak-anak mereka, harus tetap dipahami, bahwa pernikahan sebagai suatu bentuk sosial yang memiliki aturan, kebiasaan, dan adat istiadat di masyarakat. 

Aturan-aturan ini mencerminkan budaya setempat, terdiri dari nilai dan norma yang dipegang oleh komunitas. 

Faktor di Balik Perkawinan Endogami

Beberapa faktor yang melatar belakangi terjadinya pernikahan endogami dalam masyarakat meliputi tradisi atau budaya, cinta di antara pasangan, praktik dijodohkan, serta tujuan untuk menjaga harta keluarga agar tidak jatuh ke tangan orang lain. 

Selain itu, pernikahan endogami juga berfungsi untuk mempererat hubungan antar keluarga dan menjaga kemurnian keturunan. 

Dampak Perkawinan Endogami

Dampak pernikahan endogami dalam perkembangannya, dapat menyebabkan hubungan keluarga menjadi tidak harmonis, terutama jika terjadi konflik antara kedua belah pihak ketika pasangan memutuskan bercerai. 

Selain itu, pernikahan ini juga tidak memperluas jaringan keluarga. Sebab, pasangan yang dinikahi biasanya adalah sepupu, sehingga jumlah sanak keluarga tetap terbatas. 

Selain itu dampak dalam ilmu biologi, pernikahan sedarah atau antar sanak sangat tidak disarankan karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti cacat atau kelainan pada generasi yang dihasilkan. 

Secara genetis, jika dua individu dengan latar belakang genetik yang sama menikah, kemungkinan terjadinya mutasi akan meningkat. Mutasi ini bisa mengakibatkan masalah pada anak yang dilahirkan, seperti cacat fisik, gangguan mental, dan lain-lain. 

Jadi, pernikahan endogami memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya, pernikahan ini dapat mempererat hubungan kekerabatan antara kedua keluarga yang masih memiliki ikatan. 

Orang tua biasanya berharap, dengan menikahkan anak mereka dengan sepupu dengan latar belakang, sifat, dan karakter telah dikenal, akan menghasilkan keturunan yang baik. 

Namun, dampak negatif dari pernikahan endogami adalah potensi timbulnya beberapa penyakit pada anak yang dilahirkan. 


Banner Z Creators Undip.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Mattewakkang, Anugrah. 2021, Darussalam. A. 2017